RADARLEBONG.ID - Microsoft mengumumkan rencananya untuk mengakhiri dukungan terhadap sistem operasi Windows 10 pada Oktober 2025.
Keputusan ini diperkirakan dapat berdampak besar terhadap lingkungan dan menyebabkan 240 juta komputer berakhir di tempat pembuangan.
Mengutip Reuters dari bisnis.com, menurut Canalys Research pembuangan sejumlah besar komputer dapat meningkatkan jumlah sampah di tempat pembuangan.
Diperkirakan berat total PC yang dibuang mencapai 480 juta kilogram, setara dengan 320.000 mobil.
"Pembuangan komputer yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan. Hal ini dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim, pencemaran udara, dan kerusakan habitat," kata Peter Afiuny, analis senior di Canalys.
BACA JUGA:Dispenser Sanken 'Infinite' Series, Jawaban untuk Kebutuhan Air Sehat
Daur Ulang sebagai Solusi
Meskipun pembuangan komputer dapat berdampak buruk terhadap lingkungan, daur ulang dapat menjadi solusi yang efektif.
Hard drive dalam PC dapat didaur ulang untuk digunakan dalam motor kendaraan listrik dan pembangkit listrik terbarukan.
"Mengubah komputer yang sudah habis masa pakainya dapat mendukung teknologi berkelanjutan seperti kendaraan listrik dan turbin angin," ujar Afiuny.
Outlook ke Depan
Microsoft telah mengembangkan Windows 11 sebagai generasi terbaru sistem operasi mereka.
Windows 11, yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan, diharapkan dapat meningkatkan pasar komputer personal.
Namun, belum ada komentar dari Microsoft mengenai dampak lingkungan dari pembuangan komputer yang tidak kompatibel dengan Windows 11.
BACA JUGA:Huawei MatePad Pro 13.2, Tablet Gahar Dirilis Awal Tahun 2024