RADAR LEBONG.ID - Kopi luwak adalah jenis kopi yang unik dan berkualitas tinggi yang dihasilkan melalui proses yang tidak lazim.
Kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dimakan oleh luwak, sejenis musang yang hidup di Asia Tenggara, dan dikeluarkan kembali melalui kotoran luwak setelah mengalami proses fermentasi di dalam perutnya selama 12-24 jam.
Proses fermentasi ini mempengaruhi struktur protein dalam biji kopi, mengurangi kadar asam, mengubah rasanya, dan mengurangi sifat diuretiknya.
Asal mula kopi luwak dapat ditelusuri hingga sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia.
Pada abad ke-18, Belanda membuka perkebunan kopi komersial di koloninya di Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa dan Sumatra.
Salah satu perkebunan tersebut adalah perkebunan kopi arabika dengan bibit yang diimpor dari Yaman.
Pada masa "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830-1870), pekerja perkebunan pribumi dilarang memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi.
Namun, mereka tetap ingin mencicipi minuman kopi yang terkenal itu. Pekerja perkebunan kemudian menemukan bahwa luwak, sejenis musang, gemar memakan buah kopi.
BACA JUGA:Kopi Kental Sejarah: Dari Belanda ke Nusantara, Kisah Panjang yang Menggugah Rasa
Setelah dimakan, kulit ari dan daging buah kopi akan dicerna oleh luwak, sementara biji kopinya keluar bersama kotoran.
Biji kopi ini kemudian dikumpulkan, dicuci, disangrai, ditumbuk, dan diseduh dengan air panas, dan inilah awal mula kopi luwak tercipta.
Kabar tentang kenikmatan kopi aromatik ini kemudian menyebar ke Belanda, dan kopi luwak menjadi favorit orang kaya Belanda karena kelangkaannya dan proses pembuatannya yang tidak biasa.
Kopi luwak tetap menjadi kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
BACA JUGA:Kopi Lokal Indonesia, Kenikmatan Bumi yang Menggoda Lidah Dunia