"Update kajian resiko bencana ini dilakukan setiap 5 tahun sekali, tujuannya untuk mengetahui apakah kajian di dalam dokumen tersebut masih sesuai dengan kondisi atau perlu di kaji ulang," jelasnya.
Hendra menambahkan, rencana pembentukan desa Nangai Amen sebagai desa tangguh bencana sendiri, pihaknya menargetkan pada triwulan II atau pertengahan tahun 2023 mendatang.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala, karena memang desa yang merupakan wilayah rawan bencana ini harus siap menghadapi jika terjadi bencana," pungkasnya.