cermat oleh para pemangka kepentingan di daerah.
"Kalau di daerah cermat, maka KUR ini harusnya juga dirasakan oleh warga di pelosok. Apalagi di Bengkulu.
Banyak petani menggarap lahan di daerah pedalaman, jauh dari pusat keramaian. KUR mestinya lebih banyak menyasar ke mereka," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, selain KUR, pertanian juga dapat didongkrak melalui optimalisasi pemanfaatan Dana Desa dengan alokasi berkisar Rp500 juta hingga Rp1 miliar per desa.
"Alhamdulillah Indonesia diprediksi akan mampu bertahan dari resesi global 2023. Tapi kita nggak boleh lengah.
Justru momen ini harus bisa kita manfaatkan untuk mendongkrak perekonomian dengan memperbanyak memberikan perlindungan kepada segenap rakyat," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat sejak Januari hingga Desember 2022 sebanyak 70.360 orang
memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total penyaluran sebesar Rp4,3 triliun.
Penyaluran KUR didominasi dari sektor pertanian, terutama oleh 38.449 petani kelapa sawit untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).