KEPAHIANG, RADARLEBONG.ID - Kunjungan Anang dan Ashanty serta keluarga di tanah rejang disambut antusias masyarakat. Anang dan Ashanty yang disambut secara adat rejang ini ternyata ngidam makan lemea.
Kunjungan Anang dan Ashanty ke tanah rejang ini sekaligus mengunjungi tanah kelahiran leluhurnya, Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH yang lahir di Muara Aman, Lebong.
Selain menikmati keindahan alam tanah Rejang, Anang dan Ashanty ternyata ngidam Lemea yang merupakan makanan khas suku rejang.
Seperti dilansir dari radarkepahiang.disway.id. Anang dan Ashanty saat berada di Kabupaten Kepahiang disambut dengan Festival Budaya Umbung Kutei Kabupaten Kepahiang. Serta berbagai kegiatan adat rejang.
BACA JUGA:Luar Biasa, Pempek dari Lemea Masuk Program Perpustakaan Nasional
Anang dan Ashanty ternyata saat tiba di tanah rejang ini sudah ngidam untuk mencicipi makanan khas rejang yakni Lemea.
"Nanti akan saya cicipi juga makanan khas rejang gulai Lemea," kata Anang.
Hal senada juga dikatakan Ashanty. Meski sudah mencicipi makanan ringan yang disajikan stand UMKM dalam kegiatan Umbung Kutei.
Ashanty juga akan mencicipi hidangan khas rejang gulai Lemea.
"Tadi baru kue-kue saja, kalau makanan berat kan repot. Tapi nanti pasti akan saya cicip Gulai Lemea," singkatnya.
BACA JUGA:Kenalkan Lemea ke Mancanegara
Lemea, seperti dikutip dari laman wikipedia, merupakan makanan khas Rejang. Komposisinya terdiri dari rebung yang dicincang-cincang, kemudian dicampur ikan mujair atau sepat.
Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan tersebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat-rapat.
Proses fermentasi ini membutuhkan waktu minimal selama tiga hari. Setelah itu, baru lema siap untuk dimasak sebagai lauk saat makan nasi.