ISHAK ATAU ISMAIL

Minggu 10-07-2022,21:38 WIB
Oleh:

Cerita penyembelihan anak Ibrahim oleh sang ayah dalam Alquran itu diabadikan oleh umat Muhammad setiap perayaan Idul Adha. Sampai sekarang, umat muslim berlomba-lomba berqurban  Kambing atau Sapi sebagai simbol keikhlasan dan ketaatan. 

*Jadi, Ismail atau Ishak?*

Versi Yahudi dan Kristen, kisah pengorbanan putra Ibrahim (Yahudi menyebut Abraham) diceritakan dalam Taurat. Kitab suci ini terdiri dari lima kitab yakni Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Pada Kitab Kejadian 22: 2 disebutkan, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi yakni Ishak. Pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan kukatakan padamu.” 

Kitab Perjanjian Lama menyebut nama Ishak untuk dijadikan kurban. Namun yang meragukan, adalah ketidaksesuaian satu sama lain. Salah satunya adalah menyangkut anak tunggal. Karena yang diperintahkan untuk dijadikan korban adalah anak tunggal Ibrahim “ambillah anakmu yang tunggal itu.” Anak tunggal berarti anak Ibrahim satu-satunya.

Siapa diantara Ismail dan Ishak yang pernah menjadi anak Ibrahim satu-satunya? Anak tertua adalah yang pernah menjadi anak satu-satunya sebelum lahir sang adik. Merujuk pada Taurat sendiri, Ishak lahir pada saat Ibrahim berusia 100 tahun. Sedangkan Ismail lahir saat Ibrahim berusia 86 tahun. Artinya, Ismail lebih tua 14 tahun dibanding Ishak. Selama 14 tahun itu, Ismail adalah putra tunggal Ibrahim sampai kemudian Ishak lahir. Ishak tidak pernah menjadi putra tunggal Ibrahim. 

*Ishak atau Ismail?* 

Alquran Surat As-Saffat pada ayat-ayat berikutnya memberi penjelasan atas kepatuhan dan keikhlasannya akan menyembelih anak, Ibrahim mendapat balasan. Salah satu  balasannya adalah mengenai kabar gembira kelahiran Ishak. QS.37;112. 

QS.37;109-113 menyebut langsung nama Ishak sebagai balasan terhadap Ibrahim. “Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.”

Kelahiran Ishak merupakan balasan atas keikhlasan Ibrahim menjalankan perintah Allah melalui mimpi agar menyembelih anaknya. Dilihat dari alurnya, ada kesesuaian antara Alquran dan Taurat bahwa Ismail memang lebih tua daripada Ishak. 

Kisah kelahiran Ishak diceritakan pula dalam Alquran Surat Hud ayat 71-72. “Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub. Dia (istrinya) berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib.”

Keheranan istri Ibrahim itu dijawab pada ayat 103; Mereka (para malaikat) berkata, “Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih.”

*Memetik Hikmah* 

Terlepas dari silang pendapat mengenai Ismail atau Ishak, yang paling pokok adalah substansi dari peristiwa pengurbanan tersebut yaitu keikhlasan, kepatuhan, keyakinan dan tauhid. Semoga kita bisa memetik hikmah dan pelajaran dari keikhlasan Nabi Ibrahim. Dan ketaatan seorang Ishak, ehh Ismail. 

*Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H.*

Mohon maaf lahir dan batin

*_Penulis adalah wartawan dan kolomnis di Bengkulu_*

Kategori :