radarlebong.disway.id - Hujan deras yang terus menguyur Provinsi Bengkulu, Kabupaten/Kota lainnya, kamis (30/6). Menjadi duka tersendiri, bagi warga terdampak bencana khususnya banjir.
Dimana, diketahui, sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu dikepung banjir. Termasuk, di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma dan lainnya. Menyikapi fenomena tersebut, Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti mengaku prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga Bengkulu sehingga menyebabkan sejumlah aktifitas terhambat. Ia pun menegaskan, kerusakan lingkungan menjadi pemicu terjadinya banjir yang terjadi. Sehingga, dengan kejadian tersebut tentu saja perlu aksi perbaikan lebih maju lagi, dan menindak tegas semua pengrusak lingkungan. "Melihat pemberitaan dan laporan dari masyarakat mengenai banjir ini, saya prihatin. Saya lihat ada banyak jalan raya yang tergenang, aktifitas terkendala. Ini jelas memberikan dampak secara ekonomi dan kerugian yang tidak sedikit," kata Hj Riri Damayanti John Latief. Alumni SMP Negeri 1 Kota Bengkulu ini menjelaskan, banjir jadi masalah rutin yang seakan tak terselesaikan dengan baik, bukan hanya di Bumi Rafflesia, namun juga di berbagai daerah lainnya dengan sebab-sebab yang hampir mirip, rusaknya lingkungan. "Solusi sudah disiapkan, langkah antisipasi sudah diambil, tapi banjir tetap ada. Sementara hutan masih gundul, sungai-sungai akan tetap meluap. Sebaiknya semua bisnis yang dikembangkan di hulu sungai harus menghitung kembali kerugian yang ditimbulkannya untuk masyarakat," ujar Hj Riri Damayanti John Latief. Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menuturkan, penting bagi pejabat terkait segera mengeksekusi penyebab rusaknya fungsi hutan dan sungai secara berlebihan, baik karena pengembangan investasi, maupun karena sebab-sebab lainnya seperti sampah yang banyak berserakan. "Semua sudah sepakat, banjir ini karena lingkungan sudah rusak. Penghijauan sudah dilakukan dan terbukti tidak cukup mengatasi masalah.," kata Hj Riri Damayanti John Latief. Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini mengajak semua yang memiliki usaha yang bersentuhan langsung dengan ekosistem lingkungan untuk menjadikan keselamatan ekologis sebagai panglima sehingga ada keberkahan dalam kehidupan. "Saya merasakan betapa berat hidup masyarakat yang tinggal di daerah langganan banjir. Hujan jadi seperti hantu yang menakutkan. Ini yang harus disadari oleh yang punya usaha, terutama yang di hutan-hutan atau hulu sungai," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.Bengkulu Dikepung Banjir, Tindak Tegas Perusak Lingkungan
Kamis 30-06-2022,21:34 WIB
Editor : radarlebong.com
Kategori :
Terkait
Rabu 03-12-2025,16:16 WIB
Untuk Kedua Kalinya, Program Magang ke Jepang Tahun 2025 Belum Dapat Dilaksanakan
Rabu 18-12-2024,11:55 WIB
Sambut Libur Sekolah Dengan Menelusuri Destinasi Wisata Bersejarah di Bengkulu
Minggu 28-07-2024,12:07 WIB
Modus Penipuan Jual Beli Mobil Bekas di Facebook, Warga Kota Bengkulu Kena Tipu, Uang Rp79 Juta Melayang
Rabu 10-07-2024,17:23 WIB
Kapan Jalan Talang Ratu Lebong-Curup Provinsi Bengkulu Diperbaiki?
Rabu 10-07-2024,16:17 WIB
Per 30 Juni 2024 Pajak Daerah Lebong Baru Segini, Ini Rincian Realisasinya
Terpopuler
Rabu 03-12-2025,16:55 WIB
3 Tanaman Pencegah Longsor yang Bisa Ditanam
Rabu 03-12-2025,16:37 WIB
Kersen: Tumbuhan Perintis dengan Manfaat Ekologis dan Khasiat Tradisional
Rabu 03-12-2025,16:31 WIB
Prediksi Harga Emas 2026 Naik atau Jatuh Berdasarkan Dinamika Ekonomi Global
Rabu 03-12-2025,16:52 WIB
3 Tanaman yang Bisa Dijadikan Pagar Rumah
Rabu 03-12-2025,16:40 WIB
Tarum Jawa sebagai Sumber Pewarna Alami Bernilai Tinggi
Terkini
Rabu 03-12-2025,16:59 WIB
Ide Taman Minimalis Belakang Rumah Modal Rp 3 Juta
Rabu 03-12-2025,16:55 WIB
3 Tanaman Pencegah Longsor yang Bisa Ditanam
Rabu 03-12-2025,16:52 WIB
3 Tanaman yang Bisa Dijadikan Pagar Rumah
Rabu 03-12-2025,16:50 WIB
4 Aneka Jenis Calathea Termurah hingga Termahal
Rabu 03-12-2025,16:48 WIB