PASANG IKLAN ONLINE AGUSTUS

TOK! Pemerintah Stop Insentif Mobil Listrik Mulai 2026

TOK! Pemerintah Stop Insentif Mobil Listrik Mulai 2026

ILUSTRASI MOBIL LISTRIK --

RADARLEBONG.ID- Pemerintah menghentikan insentif mobil listrik mulai 2026. Simak dampak kebijakan, kenaikan harga EV, peluang mobil hybrid, tantangan TKDN, serta arah industri kendaraan listrik Indonesia ke depan.

Keputusan Pemerintah Menghentikan Insentif Mobil Listrik

Menko Perekonomian Erlangga Hartarto menegaskan bahwa insentif kendaraan listrik tidak akan diperpanjang pada 2026. Kebijakan ini diambil setelah pemerintah menilai bahwa insentif yang diberikan selama ini telah cukup menjadi stimulus awal bagi produsen kendaraan listrik untuk masuk dan berkembang di pasar Indonesia.

Fokus pemerintah bergeser dari mendorong konsumsi menuju penguatan fondasi industri otomotif nasional.

BACA JUGA:Mobil Bekas Terlaris Sepanjang 2025, Innova Masih Jadi Raja Pasar

 Tujuan Menghidupkan Industri Otomotif Nasional

Penghentian insentif diarahkan untuk menghidupkan industri otomotif dalam negeri secara lebih berkelanjutan. Insentif sebelumnya berfungsi sebagai pancingan agar pabrikan global bersedia berinvestasi dan membangun fasilitas produksi di Indonesia. Pemerintah menilai kini saatnya para produsen tersebut merealisasikan komitmen investasi dan tidak hanya memanfaatkan pasar domestik.

 Fokus Pemerintah pada Mobil Nasional dan TKDN

Selain mendorong investasi, kebijakan ini berkaitan erat dengan agenda pemerintah untuk melahirkan mobil nasional. Produsen yang telah menikmati insentif diharapkan mampu menjawab tantangan dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan membangun pabrik lokal. Arah kebijakan ini menempatkan TKDN sebagai syarat utama keberlanjutan industri kendaraan listrik di Indonesia.

 Dampak Penghentian Insentif terhadap Harga dan Penjualan

Penghentian insentif diprediksi berdampak signifikan pada harga jual mobil listrik. Pengamat otomotif dari ITB, Yanes Pasaribu, menilai penjualan mobil berpotensi turun tajam akibat kenaikan harga. Tanpa insentif, harga mobil listrik dapat melonjak sehingga mengurangi daya tarik, khususnya bagi konsumen menengah ke bawah yang selama ini terbantu oleh subsidi pemerintah.

Perubahan Preferensi Pasar ke Mobil Hybrid

Kondisi ini membuka peluang bagi kendaraan hybrid untuk kembali diminati. Dengan insentif mobil listrik yang dihentikan, pasar hybrid diperkirakan merangkak naik karena masih mendapatkan keringanan pajak. Produsen Jepang maupun Tiongkok yang memiliki portofolio hybrid dinilai berada pada posisi strategis menghadapi perubahan kebijakan ini.

Jenis Insentif Mobil Listrik yang Pernah Berlaku

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: