Review Lengkap Wuling Air ev 2022 di Indonesia

Review Lengkap Wuling Air ev 2022 di Indonesia-foto:tangkapan layar-
Meski berukuran mungil, kabin Wuling Air ev terasa lega. Kursi depan cukup nyaman untuk pengemudi dengan tinggi 177 cm, sementara bagian belakang masih dapat menampung dua orang dewasa.
Untuk kebutuhan keluarga, tersedia ISOFIX di kursi belakang yang memudahkan pemasangan kursi bayi. Jika kursi belakang dilipat, ruang bagasi menjadi sangat lapang, cukup untuk membawa barang berukuran besar.
Desain interiornya futuristik dengan dua layar digital untuk panel instrumen dan sistem infotainment. Mobil ini tidak memerlukan tombol start/stop, cukup membawa kunci pintar dan menginjak pedal rem untuk mengaktifkan kendaraan.
Fitur Hiburan dan Kenyamanan
Wuling Air ev dilengkapi sistem konektivitas berbasis aplikasi Wuling, meski belum mendukung Apple CarPlay atau Android Auto. Terdapat dua port USB, AC dengan pengaturan hingga 9 tingkat kecepatan, serta tombol kontrol audio di setir.
Keunikan lainnya adalah adanya voice command berbahasa Indonesia, yang memungkinkan pengemudi mengatur AC atau jendela hanya dengan perintah suara, sehingga lebih aman saat berkendara.
Cup holder yang ditempatkan di depan ventilasi AC membantu menjaga suhu minuman tetap dingin, sedangkan lampu kabin LED putih menambah kesan modern.
Posisi Berkendara dan Kualitas Suspensi
Posisi duduk di Wuling Air ev relatif tinggi, namun tidak terlalu ergonomis bagi pengemudi dengan postur tinggi di atas 170 cm karena jarak antara setir dan pedal tidak ideal. Mobil ini lebih nyaman digunakan oleh pengemudi dengan tinggi di bawah 160 cm.
Suspensi yang empuk memberikan kenyamanan saat melewati jalanan tidak rata, serta membuat kabin lebih senyap dibandingkan city car bermesin bensin. Namun, suspensi empuk ini membuat stabilitas menurun saat mobil bermanuver tajam atau melaju di kecepatan tinggi.
Performa Berkendara dan Konsumsi Energi
Wuling Air ev menggunakan motor listrik 30 kW (40 HP) dengan torsi instan khas mobil listrik. Top speed dibatasi secara elektronik hingga sekitar 100 km/jam, menjadikannya lebih cocok untuk penggunaan di dalam kota.
Akselerasi 0–100 km/jam ditempuh dalam 21 detik, termasuk lambat dibandingkan mobil konvensional. Namun, untuk kecepatan 0–80 km/jam, performanya cukup memadai untuk kebutuhan harian, termasuk saat menanjak.
Konsumsi energi mobil ini sangat efisien, rata-rata 10,5 km/kWh berdasarkan pengisian listrik di rumah. Dengan tarif listrik rumah Rp1.600/kWh, biaya operasionalnya hanya sekitar Rp160 per km, hampir 10 kali lebih hemat dibandingkan mobil bensin yang rata-rata membutuhkan Rp1.400 per km.
Kelemahan yang Perlu Diperhatikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: