Umat Islam Harus Cerdas dan Toleran Hadapi Moment Natal dan Tahun Baru 2025
Umat Islam Harus Cerdas dan Toleran Hadapi Moment Natal -tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Umat Islam harus toleran dalam menghadapi perayaan natal dan tahun baru yang dilakukan oleh umat kristiani menjelang akhir tahun 2024, yang segera tiba.
Begitu pula dalam memperingati 20 tahun bencana tsunami, kita perlu cerdas mengambil pelajaran agar semakin dekat dengan Allah Swt.
Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk Saifuddin A.
Rasyid, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Baitul Jannah, Kemukiman Tungkop, Darussalam , Aceh Besar.
BACA JUGA:1 Muharram Jatuh Hari Apa? Penjelasan dan Sejarah Tahun Baru Islam
“Sesuai dengan spirit ajaran Islam yang kita yakini umat Islam seyogianya bersikap toleran terhadap perbedaan dan keberagaman budaya, bahkan perbedaan agama di tengah masyarakat tempat kita berada termasuk dalam manghadapi suasana natal dan ritual tahun baru yang dirayakan oleh umat kristiani,” jelasnya.
Saifuddin menambahkan, umat Islam tetap dapat berinteraksi seperti biasa dan berkolaborasi melaksanakan aktifitas sosial dengan teman, tetangga, dan kolega berbeda agama, namun hanya perlu menjaga batasan agar tidak mengintervensi wilayah ritual atau prosesi ibadah mereka.
“Nabi Muhammad saw tidak pernah ikut ajakan kaum Quraisy untuk berkompromi saling menyembah tuhan yang berbeda demi menjaga keharmonian dan juga beliau tidak pernah menghina mereka.
Yang Rasulullah saw lakukan adalah membuat batasan tegas sesuai firman Allah SWT dalam QS Al-Kafirun ‘lakum dinukum waliadin’, bagimu agamamu bagiku agamaku,” tegasnya.
Saifuddin lebih jauh menjelaskan, toleransi merupakan nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk di negara yang beragam etnis, suku, agama dan budaya seperti Indonesia.
Saifuddin menguraikan, bagi seorang muslim ada berbagai cara menunjukkan sikap toleran terhadap perayaan natal dan tahun baru, tanpa harus melanggar keyakinan agama.
Pertama, menghormati keyakinan orang lain. Islam mengajarkan untuk menghormati keberagaman.
“Menghormati umat kristiani yang merayakan natal, bukan berarti kita ikut merayakan, tetapi menunjukkan sikap respek terhadap kepercayaan mereka, bahwa sebagai manusia mereka punya hak untuk menjalankan keyakinan secara bebas tanpa rasa takut dan intimidasi,” ungkapnya.
Kedua, memilih kalimat terbaik bila harus memberikan ucapan selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: