Cara Mudah Mengetahui Kondisi Paru-Paru Sehat Atau Tidak

Cara Mudah Mengetahui Kondisi Paru-Paru Sehat Atau Tidak

Cara Mudah Mengetahui Kondisi Paru-Paru Sehat -tangkapan layar-

RADARLEBONG.ID- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyelenggarakan webinar dengan topik “Peduli Kesehatan Paru Kita” dan mengundang para ahli paru sebagai pembicara.

Ketua Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K), menjelaskan cara mengetahui kondisi paru yang baik atau tidak.

“Untuk melakukan aktivitas sehari-hari diperlukan tenaga yang didapat dari hasil metabolisme tubuh.

Proses metabolisme memerlukan oksigen yang diambil oleh organ pernapasan,” kata Faisal Yunus dalam keterangan tertulis yang diperoleh dari UI, Depok.

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mata dengan Rutin Mengonsumsi 4 Makanan Ini

Menurut dia apabila terjadi gangguan pernapasan, aktivitas juga akan terganggu.

Gejala dan tanda-tanda gangguan pernapasan perlu diketahui juga, yaitu batuk, berdahak, sesak napas, dan cepat lelah.

Gangguan pernapasan tersebut terdiri atas gangguan restriksi (kelainan paru, kelainan tulang, kelainan otot, dan kelainan diagframa) dan gangguan obstruksi (penyakit asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan tumor saluran napas).

“Dengan adanya simptom dan tanda-tanda seperti berikut, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit tersebut.

Mulai dari, pemeriksaan foto toraks, pemeriksaan spirometri, pemeriksaan arus puncak ekspirasi, pemeriksaan uji jalan selama enam menit, pemeriksaan uji naik tangga, pemeriksaan saturasi oksigen, pemeriksaan analisis gas darah, pemeriksaan uji latihan jantung paru, dan pemeriksaan uji meniup geretan,” ujarnya.

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI Dr. dr. Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa paru-paru merupakan satu-satunya organ tubuh yang langsung berhubungan dengan dunia luar.

“Tentunya, apa yang masuk ke dalam paru-paru kita akan memberikan dampak ke kesehatan.

Paru-paru diciptakan untuk menghirup udara yang bersih atau udara yang tidak banyak mengandung partikel-partikel yang berbahaya.

Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga kesehatan lingkungan, menjaga kualitas udara di sekitar kita, dan menjaga pola hidup tetap sehat,” ujar Dr. Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: