Pakar soal Pemanis Buatan pada Vitamin Membahayakan Ginjal Anak

Pakar soal Pemanis Buatan pada Vitamin Membahayakan Ginjal Anak

Pemanis buatan dalam vitamin -tangkapan layar-

RADARLEBONG.ID- Pengamat Kesehatan dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjawab seputar soal penggunaan pemanis buatan dalam vitamin anak dan dampaknya terhadap Kesehatan, terutama ginjal.

Dicky mengatakan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pemanis buatan, seperti aspartam atau sukralosa, umumnya aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat kecil atau dalam batas aman yang telah ditetapkan oleh badan pengawas kesehatan seperti WHO atau FDA.  

Dalam kondisi normal, ginjal mampu memproses dan membuang zat ini dari tubuh melalui urine.

BACA JUGA:Redakan Sakit Perut dengan 5 Pengobatan Alami Ini

Namun, pada kondisi ginjal yang sudah memiliki gangguan fungsi, ada risiko bahwa metabolisme zat-zat tersebut dapat terganggu.

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan secara umum, ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan, termasuk pemanis buatan. 

Pada orang sehat, ginjal mampu memproses pemanis buatan tanpa masalah.

Zat ini tidak akan "menempel" atau "tertimbun" di tubuh karena tubuh memiliki mekanisme ekskresi yang efisien. 

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dari zat apapun, termasuk pemanis buatan, bisa memberi tekanan lebih pada ginjal, terutama jika anak memiliki masalah kesehatan ginjal

Dicky menilai pemanis buatan sering digunakan dalam vitamin anak untuk memperbaiki rasa, terutama karena beberapa zat aktif dalam vitamin bisa memiliki rasa yang pahit atau tidak enak. 

Tujuannya adalah agar anak lebih mau mengonsumsi vitamin tersebut, karena rasa yang lebih manis dan enak cenderung lebih diterima oleh anak-anak.

Bahkan Setelah anak sembuh dari sakit, dokter biasanya menyarankan pemberian vitamin untuk membantu pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh. 

"Vitamin ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin berkurang selama sakit.

Namun, penting untuk memastikan bahwa vitamin yang dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan,"jelas Dicky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: