Kecanduan Free Fire: Dampak Negatif pada Prestasi Akademik Anak-anak
free fire-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Game online telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja di era digital ini.
Salah satu game yang paling populer di kalangan mereka adalah Free Fire, sebuah permainan battle royale yang memungkinkan pemain bertarung dalam dunia virtual.
Meskipun game ini menawarkan hiburan dan tantangan yang seru, namun kecanduan terhadap Free Fire telah menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait dampaknya terhadap prestasi akademik anak-anak.
Seiring meningkatnya popularitas Free Fire, semakin banyak laporan yang muncul tentang anak-anak yang menghabiskan berjam-jam di depan layar, bermain tanpa henti hingga larut malam.
BACA JUGA:Realme 11 Pro Resmi Diluncurkan: Fitur Kamera 200 MP dan Desain Premium
Fenomena ini tidak hanya mengganggu rutinitas harian mereka, tetapi juga berdampak negatif pada kualitas tidur dan kesehatan mental. Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik di sekolah.
Menurut psikolog anak, Dr. Andriani Putri, kecanduan game seperti Free Fire dapat menyebabkan anak-anak kehilangan fokus pada pelajaran dan mengabaikan tanggung jawab akademis.
“Anak-anak yang kecanduan game cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur waktu mereka. Mereka lebih memilih bermain game daripada belajar atau mengerjakan tugas sekolah.
Ini mengakibatkan nilai mereka menurun dan bahkan bisa berdampak pada perkembangan akademis jangka panjang,” ujar Dr. Andriani.
BACA JUGA:Sinopsis Inside Out 2 Yang Jadi Film Animasi Dengan Pendapatan Tertinggi
Budi Santoso, seorang guru di salah satu sekolah dasar di Jakarta, juga mengungkapkan kekhawatirannya.
“Kami melihat peningkatan jumlah siswa yang menunjukkan penurunan prestasi, dan setelah berbicara dengan orang tua mereka, diketahui bahwa sebagian besar dari mereka terlalu banyak menghabiskan waktu bermain Free Fire,” ungkapnya.
“Kami mencoba untuk memberikan pengertian kepada orang tua tentang pentingnya membatasi waktu bermain anak, tetapi hal ini tidak selalu mudah.”
Orang tua memainkan peran penting dalam mengatasi kecanduan ini. Membangun komunikasi yang baik dengan anak dan menetapkan batasan waktu bermain adalah langkah awal yang dapat diambil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: