Bunga Rafflesia Arnoldi Dianggap Menyimpan Mitos Menyeramkan oleh Suku Rejang, Apa Saja?

Bunga Rafflesia Arnoldi Dianggap Menyimpan Mitos Menyeramkan oleh Suku Rejang, Apa Saja?

Bunga Raflesi Arnoldi bagi suku rejang --

RADARLEBONG.ID - Rafflesia Arnoldii merupakan salah satu flora langka di Indonesia yang berasal dari Provinsi Bengkulu.

Bunga ini memiliki aroma bau busuk yang khas yang berguna dalam proses penyerbukan. 

Selain langka, ternyata bunga ini minyimpan mitos mengerikan yang dipercaya oleh masyarakat suku Rejang

Terkhususnya Suku Rejang yang mendiami daerah perbukitan yang membentang dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong. Daerah-daerah itu habitat Rafflesia Arnoldii.

BACA JUGA:Kontroversi Film Ice Cold, Ketua LSF RI Menegaskan Film Tak Dapat Digunakan sebagai Rujukan Kasus

Masyarakat Suku Rejang menyebut jika Raflesia Arnoldi bunga ikon Bengkulu itu sebagai bunga Bokor Setan. 

Suku Rejang memercayai bunga tersebut sebagai bokor sirihnya para penunggu hutan, baik itu berupa makhluk mistis maupun hewan buas, seperti harimau.

Karena itu, warga Suku Rejang dulunya sangat menghindari bunga Raflesia di tengah hutan.

Mitos hantu, setan, hingga harimau memang begitu kuat melekat di benak suku Rejang, tak jarang dari mereka selalu menghindar apabila bertemu bunga itu.

BACA JUGA:Peluang Emas! Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Simak Syarat Lengkapnya

Tidak ada warga yang berani mengusik karena mereka takut terkena bala. Karena itu, bunga bangkai bisa berkembang baik di kawasan hutan Bengkulu.

Di lansir dari berbagai sumber jika Rafflesia Arnoldii adalah tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan menjadi bunga terbesar di dunia.

Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) tetrastigma dan tidak berdaun sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: