Astaga ! Google Docs Sempat Tak Bisa Diakses, Ramai-ramai Netizen Salahkan Kominfo

RADARLEBONG.ID - Dalam beberapa waktu terakhir, netizen di Indonesia dibuat tidak nyaman seiring dengan tidak tersedianya Google Docs secara tiba-tiba.

Gangguan mendadak ini telah memunculkan sejumlah keluhan dan kekhawatiran dari netizen di seluruh negeri, yang mengandalkan Google Docs untuk berbagai keperluan, mulai dari mencatat catatan pribadi hingga berbagi dokumen profesional.

Masalah yang sedang dihadapi berkaitan dengan pemblokiran Google Docs yang tak dijelaskan, sebuah platform yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia.

Ketika netizen mencoba mengakses platform tersebut, mereka disambut dengan pesan yang membuat mereka tidak dapat mengaksesnya. Tentu saja hal ini segera memicu beragam reaksi keluhan dan pertanyaan.

BACA JUGA:Sebelum Dihapus Google, Tenang ! Pemilik Akun Gmail yang Tidak Aktif Bisa Simak Langkah Pencegahannya

Misteri di balik pemblokiran ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia disinyalir menjadi pihak yang bertanggung jawab atas penonaktifan Google Docs.

Topik ini sekaligus menjadi trending di Twitter dengan tagar #GoogleDocs#

Salah satu akun Twitter, @irfan3, mengomnetari "Apakah pemerintah Indonesia baru saja memblok Google Docs?" Pertanyaan ini didampingi oleh tangkapan layar halaman yang menunjukkan bahwa Google Docs telah diblokir, yang lebih memperdalam diskusi.

Saat diskusi online terus berkembang, akun lain, @MrOngDedy, membahas pemblokiran ini melibatkan pemerintah.

BACA JUGA:Wah ! Google Lens Bisa Translate Gambar, Ini Caranya!

Mereka menyatakan, "Google Docs diblokir saka (beberapa) ISP di Indonesia."

Pengungkapan ini menyoroti masalah yang bersifat multi-dimensi, yang melibatkan tidak hanya intervensi pemerintah tetapi juga peran penyedia layanan internet.

Banyak netizen menyatakan frustrasi mereka terhadap keputusan Kemenkominfo yang tampak sewenang-wenang untuk memblokir domain-domain tertentu.

Mereka berpendapat bahwa tindakan semacam itu memiliki dampak merugikan pada pekerjaan harian mereka dan upaya kolaboratif.

Sumber: