Love Scamming: Ketika Cinta Dalam Jaringan Menipu

Love Scamming: Ketika Cinta Dalam Jaringan Menipu

Love Scamming Ketika Cinta Dalam Jaringan Menipu--

RADARLEBONG.ID - Kasus penipuan online semakin marak terjadi di era digital saat ini. Salah satu bentuk penipuan yang semakin mengkhawatirkan adalah love scamming atau penipuan cinta.

Fenomena ini melibatkan penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan perasaan cinta seseorang untuk tujuan penipuan finansial.

Love scamming sering kali dimulai melalui platform media sosial, situs web kencan, atau aplikasi pesan instan.

Pelaku penipuan akan mencari target yang rentan emosional dan mencoba membangun hubungan yang intim dengan mereka.

BACA JUGA:Nasabah Khayalan, Kejahatan di Balik KUR Bank BUMN di Kabupaten Lebong

Mereka menggunakan berbagai teknik manipulasi psikologis untuk memenangkan hati korbannya, seperti memberikan perhatian, pujian, dan janji-janji manis.

Setelah korbannya terjebak dalam permainan cinta yang direkayasa dengan baik, pelaku love scamming mulai mengungkapkan krisis keuangan yang mereka hadapi.

Mereka akan meminta bantuan keuangan kepada korban dengan berbagai alasan yang membuat korban merasa terikat secara emosional.

Bisa berupa permintaan uang untuk biaya medis, biaya perjalanan, atau bahkan investasi palsu.

BACA JUGA:Polres Lebong Hentikan Pengusutan Dugaan Korupsi APBDes Bungin 2017-2018

Dikutip dari pusiknas.polri.go.id, modus pelaku love scamming biasanya meminta bantuan uang dengan alasan untuk mengirimkan paket atau alasan karena keadaan darurat.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari love scamming, diantaranya:

1. Hati-hati mengunggah foto, video, kata-kata di media sosial. Karena pelaku mempelajarai calon korbannya melalui media sosial. 

2. Kenali identitas, foto dan unggahan orang yang mengajak kenalan di medsos. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: