Gedung Putih Berang Usai China Batasi Penggunaan Ponsel Besutan Apple

Gedung Putih Berang Usai China Batasi Penggunaan Ponsel Besutan Apple

Amerika Serikat berang usai China batasi penggunaan ponsel besutan Apple--

RADARLEBONG.ID - Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan kebijakan yang melarang pejabat pemerintah dan pegawai negeri untuk menggunakan iPhone dan produk teknologi asing lainnya.

Kebijakan ini telah menimbulkan sorotan internasional dan mendapat kritik dari Gedung Putih, yang menyebutnya sebagai pembalasan yang berlebihan dan tidak tepat terhadap perusahaan-perusahaan Amerika.

"Tampaknya ini merupakan bentuk pembalasan yang keterlaluan dan tidak pantas terhadap perusahaan-perusahaan AS yang pernah kita lihat dilakukan oleh RRT di masa lalu,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby dikutip dari 9To5Mac pada Kamis (14/9/2023).

Larangan ini pertama kali diungkapkan oleh The Wall Street Journal dan kemungkinan akan diperluas ke lembaga pemerintah lainnya dalamwaktu dekat, menurut laporan dari Bloomberg.

BACA JUGA:Apa itu chip Kirin 9000s Besutan China yang Bikin AS Meradang?

Awalnya, pemerintah China membantah laporan mengenai larangan penggunaan iPhone oleh lembaga pemerintah, tetapi mereka menyatakan keprihatinan terkait insiden keamanan yang melibatkan perangkat iPhone.

Sebagai bagian dari kebijakan ini, pejabat pemerintah China tidak lagi diizinkan menggunakan iPhone saat bekerja, dan mereka juga dilarang membawa perangkat tersebut ke kantor.

Larangan ini diyakini ditujukan untuk menghilangkan risiko keamanan nasional, meskipun pemerintah Tiongkok belum menjelaskan secara terbuka alasan di balik tindakan ini.

Keputusan China ini datang dalam konteks ketegangan yang berkelanjutan dalam sektor teknologi antara China dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:Pembatasan iPhone 15 di China Meluas, Warganya Ketar-ketir

Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah melakukan boikot terhadap merek-merek China seperti Huawei.

Langkah ini menyoroti persaingan sengit dan tindakan saling melindungi yang terus berlangsung dalam dunia teknologi antara dua negara besar ini, yang masing-masing berusaha untuk melindungi kepentingan dan keamanan nasionalnya.

Tetapi dampaknya juga dapat dirasakan oleh konsumen dan perusahaan teknologi di seluruh dunia yang terlibat dalam ketegangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: