Obat untuk Pasien ODGJ, Dipastikan Selalu Ready

Obat untuk Pasien ODGJ, Dipastikan Selalu Ready

Pasien: Tampak pasien kunjungan di puskesmas Tes. --

RADARLEBONG.ID - Para keluarga pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah kecamatan Lebong Selatan tidak mesti khawatir dengan persediaan atau stok obat untuk kesembuhan pasien ODGJ.

Sebab, Puskesmas Tes menjamin stok obat yang ada di puskesmas saat ini selalu ready masih sangat aman untuk kebutuhan pasien dalam beberapa bulan kedepan. 

Kepala Puskesmas, Apriani, SKM membenarkan jik persedian obat untuk pasien ODGJ di wilayah kejanya masih sangat aman. Untuk itulah, keluarga pasien tidak perlu cemas karena stok obat masih sangat aman untuk pasien. 

"Iya, untuk obat ODGJ stoknya masih sangat aman, baik itu obat taplet dan lain sebagainya," kata Apriani. 

BACA JUGA:Belasan ODGJ di Lebong Masih Hidup dalam Pasungan

BACA JUGA:Lebong Belum Bebas Pasung, Faktanya Masih Ada 7 ODGJ Kondisinya Begini

Diakuinya, untuk total pasien ODGJ yang sata ini mengambil obat secara rutin ada sebanyak 24 jiwa, sedangkan untuk penanganan pasien ODGJ petugas kesehatan secara rutin setiap bulannya melakukan pemantauan sekaligus memberikan pengobatan khusus terhadap kesembuhan pasien. 

Tak hanya itu, petugas juga memberikan sosialisasi kepada keluarga pasien maupun tetangga pasien agar terus memberikan dukungan kepada pasien supaya bisa sembuh. 

"Secara rutin mereka (pasien,red) dipantau dan diberikan obat khusus oleh petugas puskesmas," ujarnya. 

Lebih jauh, dari seluruh pasien ODGJ yang duitangani sebagaian kondisinya sudah mulai membaik. Hal itu berkat kerja keras petugas kesehatan serta didorong dukungan pihak keluarga maupun tetangga pasien. 

BACA JUGA:Stok Obat ODGJ untuk 13 Puskesmas Dijamin Aman Hingga 6 Bulan

BACA JUGA:Gercep, Dinas Sosial Lebong Bantu Evakuasi ODGJ yang Dikerangkeng

"Alhamdulillah, sebagaian pasien ODGJ kondisinya sudah mulai membaik. Namun untuk kesembuhan pasien secara total itu kemungkinan agak sulit," bebernya. 

Apriani menambahkan, warga yang mengalami gangguan kejiwaan itu disebabkan karena beberapa faktor, seperti faktor ekonomi yang menjadi pemicu utama munculnya gangguan jiwa. Kemudian, faktor lain yang mempengaruhi yakni tekanan keluarga dan lain sebagainya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: