Pilu ! Korban Pemerkosaan Paman Kandung di Bengkulu Utara Belum Mendapat Perhatian Pemerintah

Pilu ! Korban Pemerkosaan Paman Kandung di Bengkulu Utara Belum Mendapat Perhatian Pemerintah

Korban pemerkosaan berstatus ABK oleh paman kandung ini belum mendapat perhatian serius oleh pemerintah.--

BENGKULU UTARA, RADARLEBONG.ID - Pilu! Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah ini dialami oleh korban pemerkosaan paman kandung sebut saja Kuntum yang berdomisili di Bengkulu Utara. 

Bagaimana tidak, setelah ia menjadi korban, meskipun pelakunya telah diamankan pihak berwajib.

Namun kondisi korban pemerkosaan saat ini sangat memprihatinkan, terlebih tidak adanya perhatian pemerintah lantaran korban itu sendiri dalam kondisi berbadan dua akibat ulah pamannya tersebut.

Diketahui saat ini, kandungan yang ada di perut korban semakin membesar.

BACA JUGA:Kemensos Turun Tangan Pastikan Hak Penyandang Disabilitas Korban Perkosaan di Lebong Terpenuhi

BACA JUGA:Dampingi Penyandang Disabilitas Korban Perkosaan, BRSPDM Dharma Guna Bengkulu Terjun ke Lebong

Kondisi ini semakin miris lantaran sang anak berstatus Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau masuk dalam ragam Disabilitas Intelektual. 

Kepada awak media, ibu korban pun tidak bisa berkata banyak. Ia pun mengakui setelah terungkapnya kejadian ini, pihak pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) sudah datang menemui korban.

Namun, kunjungan ini hanya mengungkapkan simpati, belum ada sama sekali perhatian untuk putrinya tersebut.

"Kami masih menunggu apa langkah pasca kunjungan dari pihak pemerintah, yang katanya akan memberikan perhatian khusus kepada korban kekerasan perempuan ini. Namun hingga saat ini, tidak ada sama sekali," ungkap Ibu korban yang namanya tidak dapat disebutkan.

BACA JUGA:Pilu!! Belum Setahun, Anak di Bengkulu Utara yang Jadi Korban Kekerasan Sudah Segini

BACA JUGA:Pilu, Kekerasan yang Menimpa Anak di Lebong Masih Terjadi

Sejauh ini, kondisi memprihatinkan tidak hanya soal kejadian yang menimpa korban. Melainkan, kondisi keluarga korban juga cukup memprihatinkan.

Keluarga korban ini, juga masuk dalam keluarga kurang mampu, selain itu korban juga berstatus disabilitas intelektual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: