Ngeri!! di Lebong terdapat 2 Titik Sesar yang Masih Aktif dan Rawan Terjadi Gempa Besar

Ngeri!! di Lebong terdapat 2 Titik Sesar yang Masih Aktif dan Rawan Terjadi Gempa Besar

BMKG saat melakukan survei lokasi pemasangan alat pendeteksi gempa bumi. -foto : istimewa-

RADARLEBONG.ID - Bikin ngeri,, Tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, mulai melakukan survei di titik-titik lokasi rawan gempa diwilayah Lebong.

Titik lokasi yang disurvei itu nantinya akan dipasang alat pendeteksi gempa.

Berdasarkan hasil pendataan BMKG bahwa kabupaten Lebong sendiri terdapat dua titik lokasi yang dinilai masih memiliki sesar yang dalam kondisi aktif diantaranya Kecamatan Rimbo Pengadang dan Kecamatan Pinang Belapis.

Staff Operasional Geofisika BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Hilmi Zakariya, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

BACA JUGA:Gempabumi M 6,7 di Banten, 257 Rumah Rusak'

BACA JUGA:Pemkab BU dan Baznas Bantu Korban Gempa Pasaman Barat

Pelaksanaan survei oleh tim BMKG di kabupaten Lebong ini dilakukan untuk memonitoring wilayah wilayah yang masih memiliki sesar atau lempengan rawan terjadinya gempa.

"Benar, Tim BMKG Kepahiang sudah turun ke Lebong. Maksud kedatangan kita yaitu untuk melakukan survei pada titik-titk lokasi rawan gempa, kemudian rencananya akan dipasang alat pendeteksi gempa pada dua kecamatan tersebut," kata Hilmi.

Lanjutnya, dua titik lokasi pemasangan alat pendeteksi gempa ini dipastikan seluruhnya sudah dilakukan survei serta peninjauan oleh Tim BMKG. Tinggal lagi saat ini petugas mempersiapkan segala proses perizinan administrasi untuk pemasangan alat pendeteksi gempa tersebut.

"Saat ini kita masih memproses perizinan administrasinya karena ada beberapa tahapan yang harus di lengkapi," sampainya.

BACA JUGA:Gempa Cianjur, 162 Orang Meninggal Dunia, Ibu Hamil 9 Bulan Tertimpa Runtuhan Bangunan

BACA JUGA:Peduli Gempa Cianjur, Bupati Mian Ajak Kumpulkan Donasi

Dijelaskannya, survei yang dilakukan pihaknya juga dipastikan sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan BPBD Daerah. Kemungkinan untuk pemasangan alat pendeteksinya ditargetkan akan mulai di pasang pada 2024 mendatang.

"Saat ini kami tengah mempersiapkan syarat perizinan administrasinya insyaallah pada 2024 akan di pasang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: