BKSDA Respon Harimau Sumatera Masuk Perkebunan Warga

BKSDA Respon Harimau Sumatera Masuk Perkebunan Warga

Tim BKSDA Koordinasi ke Polres Bengkulu Utara--

BENGKULU UTARA - Terkait hebohnya dan munculnya ketakutan masyarakat desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur atar teror Harimau Sumatera yang sudah masuk ke perkebunan masyarakat, terlebih salah satu ternak sapi masyarakat sudah menjadi korbannya. Jum'at (28/4) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu langsung menindaklanjutinya dengan untuk turun ke lokasi kejadian. Hal ini diakui oleh Said Jauhari selaku pihak tim dari BKSDA yang telah melakukan koordinasi dengan pihak Mapolres Bengkulu Utara dan Kades Taba Tembilang.

"Penanggulangan konflik Harimau, di desa Taba Tembilang Arga Makmur, kami telah berkordinasi dengan pihak Polres Bengkulu Utara untuk memastikan adanya konflik Harimau yang menerkam satu ekor sapi milik masyarakat," ungkap Said.

Alhasil sambung Said, terkait informasi tersebut ia pun membenarkan adanya Harimau yang telah menerkam satu ekor sapi di desa Taba Tembilang. Ditambah lagi, pihaknya juga telah mendapatkan keterangan dari pihak Pemerintah Desa Taba Tembilang, yang membenarkan bahwa Rabu malam (27/4) di lokasi plasma perkebunan sawit wilayah Taba Tembilang, seekor sapi dalam keadaan diikat pemiliknya yang bernama Dihrat didalam kebun plasma kelapa sawit telah diterkam binatang buas.

"Saat ini kami belum bisa melakukan pengecekan secara langsung ke lokasi kejadian, mengingat cuaca yang tidak mendukung untuk menuju ke tempat lokasi lantaran jauh dari permukiman masyarakat. Namun, kami akan melakukan pengecekan pada Sabtu besok," bebernya.

Disinggung, tindakan apa yang akan diambil oleh pihak BKSDA, Said pun menegaskan. Pihaknya akan melakukan terlebih dahulu peninjauan ke lokasi, untuk mengetahui apakah hewan buas tersebut masih berada di lokasi kejadian atau sudah tidak lagi. Namun, jika masih berada di lokasi kejadian akan dilakukan upaya pengusiran dengan menggunakan meriam karbit atau petasan. 

"Kita akan mengupayakan pengusiran saja dulu, karena jika dilakukan penangkapan itu cukup sulit karena untuk pelepasliaran kembali ke lokasinya nanti sulit dilakukan untuk di wilayah Bengkulu ini," pungkasnya.(aer)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: