Perbaikan Dam Sambo yang Jebol di Lebong Tak Menjamin Akan Tahan Lama

Perbaikan Dam Sambo yang Jebol di Lebong Tak Menjamin Akan Tahan Lama

Dam Sabo kembali jebol meski telah dilakukan perbaikan sementara ke 5 kalinya.Tampak survey Tim kedaruratan dan logistik BPBD Lebong melakukan survey hulu sungai I Dam Sabo beberapa waktu lalu.-Foto Dokumentasi-redaksi

LEBONG, RADARLEBONG.ID  - Meski telah dilakukan perbaikan atas kondisi Dam Sabo di Lebong yang jebol akibat banjir sungai air kotok beberapa waktu lalu.

Namun, perbaikan sementara yang dilakukan BPBD Lebong tetap tak menjamin akan bertahan lama.  

Jika tak mendapat penanganan maksimal maka akan membuat sawah petani yang akan melaksanakan Musim Tanam II terancam batal.

"Kami tidak menjamin ketahanannya dikarenakan status darurat dan kondisi fisik tidak ada material tanah, pembangunannya juga diatas tanah," terang Kepala BPBD Lebong, Tantomi, SP melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Tantawi, SP.

BACA JUGA:Dam Sabo Dangkal, Puluhan Hektar Sawah Terancam Banjir

BACA JUGA:Tolong, Perbaiki Dam Sabo yang Terus Jebol

Tak hanya itu, pihaknya juga mengkhawatirkan, apabila penanganan tidak dilakukan oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerusakan (jebol) kembali terhadap tanggul yang sudah perbaiki. 

"Pihak BWS Sumatera VII telah datang kesini, selama saya di BPBD sudah lima kali memperbaiki tanggul Dam I Sabo,"lanjutnya. 

Tantawi menambahkan, di prediksi pembangunan tanggul yang sudah dilakukan pihaknya tersebut hanya mampu bertahan sekitar satu tahun lamanya. 

Sebab pembangunan tanggul sudah dilakukan tersebut lebih kokoh dari yang sebelumnya dilakukan.

BACA JUGA:Kebun Warga Paling Banyak Terdampak Jebolnya Dam Sabo

BACA JUGA:Dam Sabo Jebol, Bupati: Segera Data Sawah yang Terdampak!

"Kalau pembangunan secara permanen itu sudah menjadi tanggungjawab pihak  BWS Sumatera VII, sedangkan kita hanya sebatas tanggap darurat saja," terang Tantawi. 

Diketahui,  pasca jebolnya Dam I Sabo pada beberapa waktu lalu, sedikitnya ada 40 hektar lahan sawah petani di desa Semelako Atas, terdampak banjir sungai air kotok dan saat ini tidak lagi bisa digarap oleh petani lantaran tertimbun material pasir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: