Buntut Tuntutan Pendemo, Bupati Lebong Beri Reaksi Begini

Buntut Tuntutan Pendemo, Bupati Lebong Beri Reaksi Begini

TEMU : Bupati Lebong tampak menemui massa namun tidak menjawab tuntutan-tangkapan layar-redaksi

LEBONG, RADARLEBONG.ID -  Usai menyampaikan tuntutannya di depan Kantor Bupati Lebong dan meminta agar Bupati Lebong Kopli Ansori dapat menemui mereka untuk menjawab tuntutan yang telah disampaikan dalam aksi damai.

Tak beberapa lama kemudian, Bupati Lebong Kopli Ansori dengan didampingi Asisten I dan beberapa pejabat lainnya menemui pendemo.

Menariknya, dalam kesempatan tersebut Bupati Lebong Kopli Ansori  malah menyentil tata naskah penulisan surat yang disampaikan oleh pendemo.

Seperti, kesalahan penulisan Kapolda Bengkulu pada surat pemberitahuan aksi.

BACA JUGA:Giliran Kantor Bupati Lebong Didatangi 4 Pemuda Ini, Berikut Tuntutannya

BACA JUGA:Demo Dugaan Korupsi Deposito APBD Lebong Disebut Dilarang Polisi, Begini Penjelasan Kapolres Lebong

Dengan tegas, Bupati menyatakan seluruh pemuda Lebong tidak ada Kapolda Bengkulu yang ada Kapolres Lebong.

" Kejari Lebong, Kejati Bengkulu itu adalah alamat tapi kalau surat biasanya ditujukan kepada orang atau jabatan. Perangkat aksi, petaka-petaka,

jadilah malam tahun baru membawa petaka di Kabupaten Kaur. Jangan membawa petaka," ujar Bupati Lebong mencerahami ke 4 pemuda dari Gerakan Suara Pemuda Lebong.

Setelah membacakan surat pemberitahuan tersebut dengan wajah marah, Bupati Lebong bersama wakil Bupati Lebong serta penjabatan lainnya meninggalkan massa demo.

BACA JUGA:Gegara Natal dan Tahun Baru, Polisi Disebut Larang Demo Deposito APBD Lebong ke Polda Bengkulu

BACA JUGA:Happy New Year , Gerakan Suara Pemuda Lebong Pastikan Demo Deposito APBD Lebong ke Polda Bengkulu Berlanjut

Merasa tuntutan mereka belum ditanggapi oleh Bupati Lebong, massa merasa kecewa dan merasa tidak dianggap apa yang disampaikan.

Massa berencana akan kembali menggelar aksi demo dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

"Kami akan kembali menggelar aksi yang lebih besar," singkat Koordinator Aksi Yudi Hariansyah.

Sementara itu Adha Satrianto, merasa kesal terhadap sikap Bupati Lebong yang meninggalkan massa tanpa memberikan tanggapan tuntutan apa yang disampaikan oleh massa. 

" Seharusnya Bupati Lebong tidak membacakan surat pemberitahuan tersebut, harus bupati lebong temui kami langsung duduk bersama dan menanggapi apa yang telah kami tuntut,

jangan main pergi saja. Artinya, Bupati tidak berani ketemui kami padahal kami hanya 4 orang saja. Hal ini kami belum puas, kami akan kembali menggelar aksi demo ini dengan jumlah lebih banyak lagi," teriak lantang Adha.

Dalam aksi damai yang digelar sejak dari pukul 09.30 wib hingga berakhir pukul 13.30 wib.

Sejumlah tuntutan yang disampaikan yakni mengevaluasi kinerja dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lebong H., Mustarani Abidin, SH, M.Si. 

Kemudian, meminta kepada Bupati Lebong untuk transparan perihal Deposito APBD di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Curup senilai Rp50 miliar. 

Mendesak Gubernur Bengkulu untuk segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Kabupaten Lebong. 

Lalu, Pilkades 65 Desa di Kabupaten Lebong, kemudian mendesak Kapolda Bengkulu segera menuntaskan dugaan kasus korupsi yang sudah masuk ke Polda Bengkulu.

Mendesak aparat penegak hukum di Kabupaten Lebong dan Provinsi Bengkulu untuk segera menyelesaikan laporan dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan Sekda Kabupaten Lebong.

Dalam keterangan tertulisnya, massa menilai Mustarani yang juga selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah gagal menjadi Sekkab. 

Penilaian itu didasari beberapa program yang gagal terlaksana. Seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2022 lalu, tes CPNS dan 

PPPK tahun 2021 hingga batalnya pelaksanaan Pilkades serentak di 65 desa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: