Diprotes, Bak Kran Rp 1,7 M 'Angkat Kaki' dari Lahan Warga

Diprotes, Bak Kran Rp 1,7 M 'Angkat Kaki' dari Lahan Warga

Pembangunan bak kran yang sempat diprotes pemilik lahan ini akan dipindahkan.-Foto Carles/dokumentasi-redaksi

LEBONG, RADARLEBONG.ID - Pasca mendapat tuaian aksi protes oleh pemilik lahan. Pembangunan bak kran senilai Rp 1,7 miliar dipastikan akan angkat kaki dari lahan warga tersebut.

Kepastian tersebut disampaikan, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-Hub Lebong, Mast Irawan Nugroho,ST yang meminta agar meminta PPTK, konsultan dan pihak rekanan untuk memindahkan bak kran buka tutup tersebut ketempat lokasi yang aman yang tidak mengganggu kepentingan masyarakat desa karang anyar.

"Kalau memang itu mengganggu kegiatan warga, lebih baik kita pindahkan, karena masih masa pemeliharaan.Insyallah secepatnya akan dipindakan bak kran buka tutup tersebut" katanya. 

Dikatakannya, jika pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah tersebut merupakan usulan pemerintah desa karang anyar sekitar dua tahun lalu.

BACA JUGA:Dibangun Tanpa Izin , Proyek Rp 1,7 M Tuai Protes Pemilik Tanah

"Dan baru bisa dilaksanakan pada tahun 2022 ini, dikarenakan akibat pandemi covid-19. Yang jelas, lokasi nya akan segera dipindahkan," singkatnya.

Sebelumnya, pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah senilai Rp 1,7 miliar di Desa Karang Anyar Kecamatan Lebong Tengah, diprotes warga. Pasalnya, pembangunan yang dilaksanakan ini tidak berkoordinasi dengan warga pemilik tanah. 

Nando (27) warga Desa Karang Anyar, mengatakan kalau pembangunan bak pengaturan air yang ada di lahan miliknya tidak berkoordinasi dengannya selaku pemilik lahan. 

"Kalau tidak percaya lihat di depan rumah kita itu, sedangkan bak tersebut sifatnya buka tutup," protes Nando. 

Ia menegaskan, bukan tidak mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Harusnya, dalam pembangunan itu meminta izin dulu kepada dirinya selaku pemilik lahan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: