Warga Keluhkan Bau Busuk dari TPS yang Dekat dengan Sekolah
DLH Lebong bakal menggunakan pihak ketiga dalam penanganan sampah-Foto Amri Rakhmatullah/radarlebong-redaksi
LEBONG, RADARLEBONG.ID - Keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang berlokasi di Desa Ujung Tanjung 1 Kecamatan Lebong Sakti dikeluhkan oleh masyarakat.
Betapa tidak, selain sampah yang diduga jarang diangkut petugas kebersihan.
Lokasi TPS sampah yang berada di sebelah SD tersebut dinilai menganggu aktifitas siswa-siswi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akibat aroma tidak sedap yang ditimbulkan.
Keluhan tersebut disampaikan salah satu warga melalui media sosial (medsos) dengan nama akun facebook Julis Mtsn Fatir.
BACA JUGA:Peringati HPSN 2022, Bupati: Stop Buang Sampah ke Sungai!
Melalui postingannya, Ia meminta agar bak penampungan sampah yang ada di dekat SD Ujung Tanjung I ditiadakan karena menganggu aktifitas belajar para siswa-siswi SD tersebut.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong Indra Gunawan, S.Pi, M.Si mengatakan untuk membongkar bangunan milik pemerintah tentu harus ada mekanisme yang harus dijalankan.
Menurutnya alasan TPS sampah dibangun di lokasi tersebut tentu sebelumnya sudah ada persetujuan dari kepala desa dan masyarakat sekitar, sehingga pembangunan TPS sampah itu bisa dibangun.
" Ya, memang benar ada salah satu masyarakat dalam postingan di media sosial Facebook, meminta agar TPS sampah dilokasi tersebut dibongkar. Tentunya pembongkaran TPS Sampah tersebut ada mekanismenya. Tapi permasalahnnya bukan itu, adalah pelayanan kami yang belum maksimal," kata Indra.
BACA JUGA:Sampah Dibuang Berserakan, Warga Tutup TPA Air Kopras
Dirinya pun mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan TPS sampah dengan baik. Yaitu dengan membuang sampah di dalam bak yang sudah disiapkan sehingga tidak mengurangi keindahan sekitar TPS sampah.
"Kami sudah cek ke lokasi. Permasalahannya masyarakat membuang sampah justru di luar dari bak TPS sampah. Bahkan petugas kami juga sudah mengangkut sampah di lokasi TPS tersebut," ujarnya.
Ditambahkannya Indra, dirinya mengaku keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga armada angkutan sampah menjadi salah satu faktor kendala kita utama belum maksimalnya pelayanan bongkar muat sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Bahkan diakui indra, peminat masyarakat untuk menjadi petugas bongkar muat sampah sangat kurang.
Sementara petugas yang ada, rata-rata sudah berusia tua. Dalam melayani bongkar muat sampah ke TPA, saat ini hanya ada 2 armada truk sampah yang bisa dioperasikan. Tentu dengan jangkauan yang cukup luas pelayanannya belum bisa maksimal.
" Untuk menyiasati permasalah ini terpaksa pengangkutan sampah dilakukan penjadwalan. Hanya TPS sampah di wilayah pasar yang diangkut setiap hari," singkatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: