Hadapi Bencana Alam Besar, Regulasi Penanggulangan Bencana Perlu Kembali Diusulkan

Hadapi Bencana Alam Besar, Regulasi Penanggulangan  Bencana Perlu Kembali Diusulkan

Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief-tangkapan layar-instagram @riridamayanti

BENGKULU,RADARLEBONG.DISWAY.ID - Rabu pagi (20/7/2022), masyarakat di Provinsi Bengkulu khususnya dikejutkan terjadinya Gempa Tektonik.

Dimana, BMKG Bengkulu merilis kekuatan gempa dengan magnitudo M5,5 berlokasi di laut pada jarak 64 Km arah Barat Daya Kota Bengkulu.

Tentunya, kejadian bencana alam tersebut, kedepan agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk tetap cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana alam yang bisa kapan saja terjadi.

Untuk itu, sebagai upaya dalam menghadapi bencana alam, tentunya diperlukan regulasi penanggulangan bencana alam agar kiranya kembali bisa dibahas oleh DPR RI.

"Besarnya potensi bencana di Indonesia tidak seharusnya membuat DPR menghentikan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Mudah-mudahan ke depan regulasi ini bisa diusulkan kembali," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dalam Siaran Persnya (20/07/2022).

BACA JUGA:Berkah Festival Tabut Bagi UMKM

Tambah Riri selaku Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini juga mengingatkan pentingnya pemerintah untuk memeriksa kembali setiap struktur bangunan di daerah rawan gempa aman untuk ditinggali serta peralatan-peralatan mitigasi bencana seperti jaringan instrumen pemantau dan lain sebagainya.

"Gempabumi yang sudah terjadi jadikan pengamalan untuk menghadapi berbagai kemungkinan di hari kemudian. Kesiapan ini penting dalam mitigasi setelah dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan maksiat," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.

Plt DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Bengkulu ini mengimbau agar masyarakat tetap bertawakal kepada Allah subhanahu wata'ala dan tidak mudah percaya dengan hoaks atau isu-isu liar yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

"Baru-baru ini jembatan ambrol dan beberapa rumah amblas di Pantai Amurang Minahasa Selatan lalu dikait-kaitkan dengan cuaca ekstrem, iklim ekstrem, atau aktivitas kegempaan, padahal BMKG belum kasih pengumuman resmi. Hati-hati dengan berita-berita yang tidak benar dan bikin panik," pesan Hj Riri Damayanti John Latief.

Tambah Riri, meski dirinya belum mendapatkan laporan adanya korban jiwa atau bangunan yang roboh akibat gempabumi yang terjadi hari ini. Namun ia tetap merasa was-was mengingat gempa bumi besar pernah terjadi di Indonesia. 

BACA JUGA:Innalilahi, Nginap di Kosan Teman, THLT Disparpora Lebong Tewas Gantung Diri

"Alhamdulillah masih Allah selamatkan banyak dari harta benda dan jiwa yang ada," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu. 

Dilansir dari BMKG, gempa yang terjadi di Bengkulu hari ini dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.Di sejumlah daerah seperti Kepahiang dan Bengkulu Utara, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Sementara di Mukomuko getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu.

BKMG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: