Vaksinator Covid-19 Kesiangan, Warga Karang Dapo "Melai Inoa"
LEBONG - Ada cerita menarik dari vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di Desa Karang Dapo Kecamatan Bingin Kuning dan Desa Kutai Donok Kecamatan Lebong Selatan kemarin (16/12). Bagaimana tidak, vaksinasi yang sejatinya dimulai pukul 08.00 WIB ini kemarin hingga pukul 11.00 WIB belum juga dilaksanakan karena tenaga vaksinator Covid-19 kesiangan. Akibatnya, warga yang sudah menunggu dari pagi dibuat sampai melai inoa (jengkel, red). Salah seorang peserta vaksinasi, Nirwana (45), dibincangi Radar Lebong kemarin mengaku jika ia sudah datang ke lokasi vaksinasi sejak pukul 08.00 WIB. Hanya saja, hingga pukul 11.00 WIB tenaga vaksinator Covid-19 belum juga datang ke lokasi hingga membuat dirinya dan peserta vaksinasi lainnya merasa jengkel. "Melai inoa te uleak membot ye ba (Jengkel kami menunggu seperti ini, red). Kalau tidak juga datang, kami mau pulang saja. Sudah ada tadi, peserta laki-laki yang pulang mungkin sudah jenuh menunggu," cetusnya. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, H. Kusrin, SST, yang meninjau kegiatan vaksinasi ini kemarin mengaku jika ia baru mendapat laporan mengenai keterlambatan tenaga vaksinator Covid-19 ini. Disebutkannya, tenaga vaksinator yang ditugaskan untuk melakukan vaksinasi di Desa Karang Dapo ini berasal dari Kecamatan Topos. "Saya sudah koordinasi dengan Kepala Puskesmas Topos, saat ini (kemarin, red) vaksinator masih dalam perjalanan," katanya. Untuk mengantisipasi semakin jenuhnya warga menunggu pelaksanaan vaksinasi ini, pihaknya sudah menginstruksikan Puskesmas terdekat agar mengambil alih vaksinasi di Desa Karang Dapo ini. "Jarak tempuh dari Puskesmas Topos ke Karang Dapo ini kan lumayan jauh, kami harap warga bisa memaklumi kondisi ini," harapnya. Kusrin menambahkan, pihaknya bakal memanggil tenaga vaksinator yang bertugas pada vaksinasi di Desa Karang Dapo Bawah ini untuk mengklarifikasi mengapa kondisi ini bisa sampai terjadi. Padahal sebelumnya, jadwal vaksinasi ini sudah dibagikan kepada mereka. "Nanti akan kita panggil, agar kita tahu apa yang menyebabkannya tidak datang. Dan kita berharap, hal-hal seperti tidak terjadi kembali," singkatnya. (arp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: