Vaksinasi Anak, Mama…Jangan Takuti Anak dengan Kata Suntik

Vaksinasi Anak, Mama…Jangan Takuti Anak dengan Kata Suntik

JAKARTA – Vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah digelar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Anak termasuk yang rentan terpapar virus COVID-19. Karena itu, vaksinasi sangat dianjurkan. Tapi, tidak sedikit anak yang takut jarum suntik. Lantas bagaimana cara agar anak tidak takut? “Orang tua, terutama ibu jangan menakut-nakuti anak dengan jarum suntik. Karena banyak orang tua yang masih menakut-nakuti anak-anaknya dengan kata suntik. Tujuannya agar anak mau melakukan sesuatu yang diinginkan orang tuanya. Ini penting. Sehingga anak-anak bersedia diimunisasi atau disuntik vaksin COVID-19,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra di Jakarta, Selasa (21/12) seperti dilansir dari fin.com. Anak seringkali trauma mendengar kata suntik. Hal ini terjadi karena kebiasaan orang dewasa menakutinya dengan kata suntik. “Misalnya saja, nanti mama bawa suntik ke dokter kalau tidak mau makan. Awas kalau nakal disuntik. Masih banyak lagi memakai kata suntik. Secara tidak langsung ini menakuti anak,” imbuhnya. Kata suntik tersebut sangat membekas di ingatan anak. Sehingga ketika masuk waktu imunisasi, vaksin anak anak diserang ketakutan berlebihan. Bagi orang tua yang pernah menakuti anak dengan kata suntik, sebaiknya meminta maaf pada anak. Sampaikan bahwa suntik adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan. “Katakan ke anak-anak dengan disuntik, mereka terhindar dari kondisi kesehatan yang sangat buruk sampai mereka dewasa nanti,” paparnya. Sebelum vaksinasi, anak anak harus dipastikan mendapat asupan makanan yang tidak memicu reaksi pencernaan. Seperti kepedasan atau sakit perut. Selain itu, jangan melakukan aktivitas yang terlalu banyak menguras energi. Sehingga memicu suhu badan naik atau kelelahan. “Bila anak melakukan hal yang menunjukkan sikap tidak mau divaksin, jangan pernah dimarahi. Karena akan semakin membenarkan sikapnya tersebut. Lebih baik dengarkan apa yang anak rasakan. Katakan itu juga yang mama-papa rasakan sebelum vaksin. Namun setelah disuntik, ternyata tidak apa-apa,” pungkasnya. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: