Sudah Dimanfaatkan, Rusun ASN Lebong Belum Diserahterimakan

Sudah Dimanfaatkan, Rusun ASN Lebong Belum Diserahterimakan

RadarLebong.com, LEBONG - Rumah susun (rusun) ASN di belakang kantor Bupati Lebong yang saat ini telah dimanfaatkan ini, ternyata belum juga diserahterimakan dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Perumahan Provinsi Bengkulu ke Pemkab Lebong. Padahal, sejak 2020 lalu penghuni rusun ini telah membayar iuran Rp 450 ribu perbulan. Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lebong, Puji Warno, S.Pd, mengakui jika saat ini rusun tersebut belum diserahterimakan ke Pemkab Lebong. Menurutnya, proses serah terima ini akan segera dilakukan pada Januari 2022 ini. "Ada beberapa kendala sehingga belum diserahterimakan, seperti adanya beberapa fasilitas rusun yang belum dilengkapi. Tapi, mudah-mudahan dalam minggu ini selesai dan secepatnya akan dilakukan serahterima," katanya. Disinggung mengenai iuran yang sudah dipungut dari penghuni rusun, Puji menjelaskan jika iuran tersebut atas kesepakatan antara penghuni rusun dan pengelola. Iuran ini digunakan untuk mendukung operasional rusun seperti membayar listrik, air, wifi, jasa kebersihan dan keamanan. "Misalnya, untuk penjaga malam perbulan Rp 1,2 juta untuk 4 orang petugas keamanan. Kemudian jasa kebersihan 6 orang. Listrik juga masih menyatu token induk," terangnya. Ditargetkan, serah terima bangunan rusun dari Kementerian PUPR ke Pemkab Lebong ini sudah bisa dilaksanakan pada Januari ini. Sehingga, pemanfaatan rusun tersebut dapat menghasilkan pendapatan bagi daerah. "Jika Rusun tersebut statu status asetnya sudah milik Pemkab Lebong, pastinya ini akan menambah PAD Lebong," tandasnya. Diketahui, Rusun ASN Lebong dibangun satu tower setinggi 3 lantai dengan total 42 kamar tipe 36. Pada setiap unit rusun telah dilengkapi dengan fasilitas meubelair seperti lemari pakaian, tempat tidur, meja dan kursi. Kehadiran Rusun yang lokasinya dekat dengan tempat kerja diharapkan dapat memberikan nilai efisiensi tinggi, sehingga konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota lainnya di Indonesia. (bye)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: