Pungutan Sewa Tahunan Dikeluhkan, Pedagang Pilih Angkat Kaki dari Pasar Rakyat

Pungutan Sewa Tahunan Dikeluhkan,  Pedagang Pilih Angkat Kaki dari Pasar Rakyat

LEBONG, radarlebong.com - Pedagang Pasar Rakyat Pelabuhan Talang Leak mengeluhkan bertambahnya pungutan retribusi yang harus dibebankan olehnya selama menjajakan barangnya di lokasi pasar tersebut. Padahal sebelumnya, pedagang Pasar hanya diwajibkan untuk membayar retribusi karcis sebesar Rp 4000 dan uang kebersihan sebesar Rp 1000. Dan, sekarang pedagang harus kembali membayar uang sewa tahunan sebesar Rp 300.000 per tahun. Dengan bertambahnya pungutan retribusi sewa tahunan tersebut, terang saja sangat memberatkan ratusan pedagang yang kerap menjajakan barang dagangannya di Pasar Rakyat tersebut. "Jujur, kalau bayar tahunan sebesar Rp 300.00 ribu itu, kami tidak mampu membayarnya, kami ini hanya pedagang kecil. Mana, kami juga tidak tahu, untuk apa pungutan tahunan itu, daripada memberatkan, kami pilih pindah saja jualan," ungkap  Pinal (43) , salah satu pedagang ikan asin, kemarin (4/2) kepada Radar Lebong. Daripada harus membayar retribusi sewa tahunan sebesar itu, lebih baik, kata Pinal, ia bersama 150an pedagang lainnya memilih angkat kaki dari lokasi Pasar Rakyat Pelabuhan Talang Leak, dan lebih memilih lokasi berjualan di ruas jalan lintas Desa Bungin. Dimana, besaran retribusi yang harus dibayar tersebut, sangatlah tidak sebanding dengan pendapatan dari hasil menjajakan barang dagangannya. " Untuk membayar retribusi , paling kisaran Rp 1.000 atau Rp 2.000 perorang, itu masih bisa kami sanggupi. Tapi kalau sudah segitu biayanya,  kami selaku pedagang minta, jangan terlalu tinggi retribusi yang harus kami bayar di tempat kami berjualan lama itu, jangan kan bicara untung, bisa laku saja dagangan kami yang tengah sepi ini saja sudah Alhamdulillah bagi kami," tuturnya. Terpisah, Kepala Desa Pelabuhan Talang Kecamatan Bingin Kuning, Debi Putra Herlambang, mengatakan bahwa pengurusan pasar itu, tidak adanya kaitan dengan pemerintah desa lagi. "Sudah 5 bulan ini, kami tidak mengurus soal pasar rakyat lagi. dan masalah persoalan pengurusan saya pun kurang tahu, siapa yang mengolah pasar di desa kita ini. Apabila mau lebih jelas tanya saja langsung sama pengurusnya," singkatnya. (arp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: