Pakai atau Tidak Pakai, Pelanggan PDAM Lebong Tetap Bayar
AMEN, radarlebong.com- Jika telah menerima nomor registrasi peserta atau pelanggan PDAM Lebong, itu artinya masyarakat mesti siap membayar iuran bulanan yang telah ditetapkan oleh PDAM TTE Lebong. Terlepas masyarakat menggunakan atau tidak menggunakan air. Direktur PDAM TTE Lebong, Ahmad Nur'ain, SSos membenarkan hal tersebut saat disambangi Radar Lebong diruang kerjanya, kemarin (7/3). Baca Juga : Warga Keluhkan Air PDAM TTE yang Sudah Menahun Tak Mengalir "Kalau rekeningnya terbit atau aktif, biaya iuran tetap itu Rp 16 ribu dan ditambah dengan biaya Administrasi online Rp 3 ribu, jadi biaya tetap selama nomor kepesertaan pelanggan aktif, itu sebesar Rp 19 ribu perbulan, selebihnya baru dihitung kubikasi pemakaian air," terang dia. Selain itu, dirinya mengakui jika dengan tidak dimilikinya water meter (WM) menjadi salah satu kendala utama dalam hal pemerataan distirbusi air ke pelanggan. Terlebih lagi, masih banyak pelanggan PDAM yang menggunakan alat bantu untuk mendapatkan air, yakni pompa air atau Sanyo. Baca Juga : PDAM Hanya Miliki 1 Tangki Air Bersih, Itupun Rusak Dirinya tidak menampik jika hal tersebut, secara aturan tidak dibenarkan. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk saat ini, hingga nanti seluruh pelanggan sekitar lebih kurang 6 ribuan tersebut terpasang water meter. "Ya jelas, ketika masyarakat di hulu menyedot air dengan mesin Sanyo dengan jumlah banyak, secara otomatis, pelanggan yang berada di hilir akan kesulitan air, karena sudah tersedot semua oleh pelanggan yang berasal dari hulu. Terlebih lagi jika mayoritas masyarakat telah menggunakan mesin sanyo itu," terang dia. Disisi lain, perihal indikator penghitungan pemakaian air pelanggan yang menggunakan mesin Sanyo masih belum dapat pihaknya jelaskan secara rinci. Yang jelas, kata Ahmad, jika debit air yang keluar itu sedikit, pihaknya menetapkan pemakaian air, itu 10 hingga 20 kubik perbulan. "Tapi dengan syarat airnya masuk, kalau tidak maka tidak bisa kita hitung sesuai dengan yang telah kita tetapkan kubikasinya," beber dia Namun sayangnya, dirinya tidak dapat merincikan, berapa pelanggan yang masih menggunakan mesin pompa Sanyo tersebut. Sepengetahuan dia, mayoritas pelanggan yang masih menggunakan mesin Sanyo adalah pelanggan yang sumber airnya berasal dari air Pabes, yang memang saat ini sedang dalam perbaikan bron atau dam penampung air. "Saat ini air pabes itu kapasitasnya hanya 7 sampai 8 liter perdetik, itu sangat berbanding terbalik dengan jumlah pelanggan yang banyak dan mayoritas menggunakan mesin Sanyo," ungkapnya. Sementara itu, upaya penegasan terkait pemerataan air tersebut telah pihaknya siasati dengan mengusulkan water meter ke Pemkab Lebong sebanyak 10 ribu water meter. Pihaknya belum mengetahui berapa yang akan diakomodir, namun seandainya telah direalisasikan water meter ke seluruh pelanggan, maka perilaku pelanggan yang masih menggunakan mesin Sanyo akan berkurang. "Jika water meter sudah terpasang, kita akan lebih tegas lagi kepada pelanggan, khususnya yang menunggak, terlebih lagi setelah menggunakan water meter dan masih menggunakan mesin Sanyo dan tidak membayar tunggakan, maka secepatnya akan kita stop pemakaian airnya," pungkasnya. (pry)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: