Menahun, Bendungan Hanyut Dibiarkan Tak Dibangun
//Warga Topang Batu dan Bambu
TUBEI - Ini mungkin patut menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Lebong, khususnya OPD terkait. Pasalnya, warga Desa Sukau Kayo menyiasati berbagai cara agar tetap bahagia dengan cara sendiri untuk tetap bertahan hidup, walaupun belum ada perhatian dari pemerintah.
Seperti, lokasi Bendungan Desa Sukau Kayo dengan panjang 8 meter yang telah menahun hanyut, pasca banjir sekitar beberapa tahun silam, namun hingga saat ini belum juga diperbaiki oleh pemerintah.
Hampir 1 tahun warga Sukau Datang khususnya yang menikmati aliran bedungan tersebut tak dapat mengarap lahan persawahan lantaran air yang kekeringan. Alhasil, menjelang turun tanam pertama ini, warga terpaksa tetap memberdayakan bendungan rusak tersebut, walau harus ditopang dengan menggunakan batu dengan pengaman kayu pada sisi kiri dan kanan bendungan.
Kegiatan gotong royong tersebut dilakukan sekitar puluhan warga yang memanfaatkan air bendungan tersebut, minggu lalu, Adi Suardi (37), warga Desa Sukau Datang mengakui jika dirinya bersama warga berinisiatif membuat bendungan hanya dari batu dan bambu kayu.
"Tapi tidak bisa bertahan, hanya beberapa bulan hanyut kek air. Nah, ini saya bersama warga inisiatif membuat bronjong dengan dana patungan (sumbangan,red) bersama pemilik lahan sawah dan pengerjaannyo gotong royong," terangnya.
Kondisi bendungan yang rusak itupun, lanjutnya, telah disampaikan desa setempat.
" Untuk perbaikan pasti kami selaku warga, berharap agar bendungan bisa bagus. Maklum saja, biasanya kami panen 1 tahun 2 kali, tapi sudah 1 tahun lebih ini ini tidak bisa kami garap lagi," keluhnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: