Kenalkan Lemea ke Mancanegara

Kenalkan Lemea ke Mancanegara

LEBONG SAKTI - Sudah sewindu berlalu, Budi Hastuti, memulai usaha berdagang Lemea atau hasil fermentasi bambu muda yang di cincang untuk di jajakan kepada masyarakat.

Sudah banyak asam garam yang di laluinya mulai dari tahun 2013 hingga menjelang maraknya penyebaran Virus Covid-19 saat ini.

Untuk mensiasati pemulihan ekonomi masyarakat desa, ia berinisiatif membentuk kelompok bernama Bambu Muda, warga Desa Ujung Tanjung II penggiat Lemea.

Dengan banyaknya pesanan olehnya, ia mengajak masyarakat desa lainnya untuk membentuk kelompok pengrajin Lemea, berjumlah 12 orang.

"Sebagai bentuk keseriusan kami dalam berkelompok Cap ataupun stempelnya sudah kami buat. Adapun tugas-tugas yang terbagi dalam kelompok itu, ada yang bertugas mencari rabung ada yang bertugas mencincang, dan saya sendiri selaku penampung dan pemasaran," rincinya

Dari jerih payahnya tersebut, salah satu makanan tradisional Rejang tersebut telah banyak tersebar pada berbagai daerah. Mulai dari Bengkulu, tepatnya di sekitar Bumi Ayu, Perumdam dan Betungan. Kemudian Kabupaten tetangga, Muko-Muko, Kaur, Bengkulu Utara. Lebih luas lagi, Sumatera Selatan atau Palembang, Linggau, Lampung bahkan menyentuh ibu kota Negara, Jakarta.

"Bahkan, sejak 2019 lalu, kita rutin mengirim produk lemea kita ini luar Negeri, tepatnya ke Singapura. Jumlahnya sedikit, tidak sampai 1 kilogram, namun itu rutin, kadang sebulan sekali atau 2 bulan sekali ," kata Hastuti

Selain itu, lanjutnya, sudah sering kali pihaknya dilibatkan dalam kegiatan pameran produk makanan tradisional masyarakat rejang khususnya, event-event pameran lokal maupun luar daerah.

"Banyak ajang-ajang pameran menggunakan produk Lemea kita ini, mulai dari Lebong, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu bahkan Lampung dan Jakarta," bebernya.(pry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: