Kebun Warga Paling Banyak Terdampak Jebolnya Dam Sabo

Kebun Warga Paling Banyak Terdampak  Jebolnya Dam Sabo

LEBONG, radarlebong.com -  Berdasarkan pendataan di tingkat desa, sebanyak 6,5 Ha lahan produktif warga terdampak jebolnya sabo. Kebun sawah warga paling banyak terdampak jebolnya Dam Sabo tersebut. Sementara, untuk luasan sawah hanya 1,5 hektare "Data keseluruhan yang terdampak bencana sebanyak 6,5 hektar. Data laporan ini, kami peroleh dari Pemdes Bungin," terang Camat Bingin Kuning Carter Jaya SSos. Baca Juga : Usulan Dam Sabo Tak Kunjung Terealisasi Camat mengatakan, luapan air kotok yang mengakibatkan rusaknya tanggul penahan, air serta material masuk ke areal persawahan dan perkebunan sehingga meninggalkan tumpukan material, pasir dan batu bahkan gagal penen dan lahan sulit untuk digarap kembali. "Dam Sabo setiap tahu pasti mengalami jebol. Bahkan apabila tidak diatasi dengan cepat maka hal ini dipastikan setiap tahun pasti bakal terulang terus," kata Camat. Sebelumnya, Bupati Lebong, Kopli Ansori, perintahkan Pemerintah Kecamatan Bingin untuk segera mendata lahan sawah warga yang terdampak jebolnya Dam Sabo beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Bingin Kuning kemarin (17/2). "Saya minta kecamatan dan desa untuk segera mendata lahan sawah warga yang terdampak akibat jebolnya dam sabo ini. Secepatnya data ini saya tunggu," ujar Bupati Kopli. Bupati memastikan petani yang terdampak ini akan dibantu melalui dana CSR Bank Bengkulu dan BRI. Minimal bantuan yang diterima ini bisa mencapai 50 persen dari kerugian yang dialami warga. "Seperti yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya kepada warga di Desa Kota Donok Lebong Selatan. Tapi data ini harus riil, jangan di manipulasi," tegasnya. Disisi lain, Bupati memastikan perbaikan Dam Sabo di Kecamatan Bingin Kuning yang jebol beberapa waktu lalu saat ini sudah disampaikan ke Kementerian PU. "Perbaikan dam sabo ini prioritas saya yang harus segera dilaksanakan, usulannya sudah saya sampaikan langsung ke pemerintah pusat. Kita tunggu saja, semoga secepatnya direalisasikan," tukas Bupati.(arp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: