BMKG Imbau Warga Tetap Waspada Bencana Susulan

BMKG Imbau Warga Tetap Waspada Bencana Susulan

LEBONG, radarlebong.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geografi (BMKG) Fatmawati Bengkulu, memprediksi  ke depan Provinsi Bengkulu akan diguyur hujan lebat. Dilansir dari rakyatbengkulu,com, Prakirawan Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Rahyu Mailansari menjelaskan, provinsi ini berpotensi terjadi hujan deras disertai angin kencang sesaat. Bahkan hampir merata di 9 kabupaten kota, diprediksi terjadi hujan lebat dan angin kencang durasi singkat. “Kecepatan angin mencapai 36 km/jam. Wilayah Bengkulu beberapa hari nanti didominasi dengan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat,” jelasnya. Sementara itu, pasca bencana, beberapa daerah rawan bencana baik banjir dan longsor di Lebong diminta agar dapat meningkatkan kewaspadaan akan potensi hujan deras yang masih akan melanda Lebong. Dimana, diketahui, curah hujan yang cukup ekstrem melanda Lebong, sabtu sore lalu. Setidaknya, berdampak dengan terjadinya banjir , tanah longsor hingga jalan provinsi di dekat Rumah Dinas Bupati Lebong yang ambles. Beruntung dalam bencana kali ini, tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat bencana alam tersebut. Seperti, yang dialami warga terdampak banjir yang menghantam kediaman rumah warga di 2 kecamatan yakni kediaman Ibu Titin (45) warga Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara. Dimana, longsor mengerus pada bagian dapur korban. Dengan kerugian sebesar kurang lebih Rp 3 juta. Terpisah, kerusakan akibat banjir pada Desember 2021 silam. Yang hingga saat ini belum mendapatkan penanganan, hingga akhirnya, 3 rumah warga Desa Pyang Mbik Kecamatan Amen, kembali terdampak banjir, bahkan dengan keadaan yang lebih parah. Kades Pyang Mbik, Bambang Irawan, melalui Sekretaris Desa (Sekdes), Samson menuturkan, bahwa kejadian yang menimpa ketiga warganya tersebut terjadi Sabtu pukul 23:00. "Ini kejadian yang paling parah, 3 rumah warga kami ini amblas, karena air sungai meluap," terang Sekdes. Kendati pengurusan ganti rugi kerusakan telah sampai pada tahapan pembuatan rekening untuk ke 3 orang warganya akibat banjir pertama di Desember lalu. Namun hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut kapan bantuan tersebut tersalurkan. Sementara itu, salah satu korban banjir, Nurhadia, menyebutkan bahwa pihaknya selaku korban, mengharapkan agar pelapis tebing dapat segera di bangun. "Bukan kita tidak bersyukur dengan adanya bantuan, namun akan lebih maksimal lagi kalau pelapis tebing dapat segera dibangun di dekat rumay kami ini," pinta dia. Tak hanya itu saja, di tempat terpisah, luapan air kotok, juga mengakibatkan ratusan rumah warga Kelurahan Pasar Muara Aman dan sekitarnya, Sabtu malam lalu terendam banjir selutut orang dewasa. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Eko (34) Kelurahan Pasar Muara Aman mengatakan, hingga pukul 23.40 WIB tengah malam ini, banjir pada kawasan RT II Kelurahan Pasar Muara Aman, tepatnya di Gang Tanjung Harapan, mencapai ketinggian 1 meter dan hampir menggenangi seluruh kawasan RT II. "Ya, kami mulai cemas, karena air bukannya surut, malah nambah naik. Tapi, alhamdulillah, baru subuh, air lambat laun mulai agak surut. Kami, berharap adanya tidak lanjut bagi pemerintah setempat, agar tidak menimbulkan kejadian yang lebih parah lagi, baik itu banjir ataupun longsor susulan , karena musim hujan terus saat ini," ungkapnya. //Jalan Provinsi Ambles  Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong, Joni Prawinarta Se MM mengaku jika pihaknya telah menurunkan alat berat, untuk bisa menutup sementara kerusakan jalan agar bisa kembali dilintasi. [caption id="attachment_10487" align="alignleft" width="300"] Ruas Jalan provinsi dekar Rumdin Bupati dilakukan perbaikan sementara.[/caption] “Petugas kita telah kelapangan untuk menutup kerusakan jalan tersebut,” katanya. Menyikapi masalah jalan provinsi di Kabupaten Lebong yag mengalami kerusakan, dirinya menegaskan, jika sudah berulang kali melayangkan surat kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Apalagi kerusakan jalan bukan hanya terjadi di kawasan bawah danau picung melainkan juga terjadi di kawasan Kecamatan Rimbo Pengadang, baik ambruknya jalan maupun material tanah longsor yang hampir menutup jalan. “Sudah sering kita sampaikan, mudah-mudahan tahun ini (2022) sudah bisa diperbaiki,” kata Joni.(bye/rak/pry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: