Alamak, Masih Banyak Warga Buang Hajat Sembarangan

Alamak, Masih Banyak Warga Buang Hajat Sembarangan

RadarLebong.com, LEBONG TENGAH - Masih banyaknya warga yang buang hajat sembarangan di Lebong, ternyata menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten Lebong. Terlebih, dari data rilis dari Dinas Kesehatan Lebong di tahun 2021 lalu. Bahwa, dari 93 desa dan 11 kelurahan tercatat baru 12 desa yang sudah mendeklarasikan ODF atau baru 11,54 persen. Desa-desa ini diantaranya Kota Baru Santan, Suka Rajo, Talang Donok I, Tabeak Kauk, Sukau Datang I, Tabeak Blau II, Sungai Gerong, Pangkalan, Kota Baru I, Kampung Dalam Kecamatan Lebong Utara, Magelang Baru Kecamatan Lebong Sakti dan Desa Suka Negeri Kecamatan Topos. Makanya, di tahun 2022 ini, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Semelako di tahun 2022 juga berfokus pada capaian desa Open Defecation Free (ODF) atau desa yang sudah terbebas dari perilaku Buang Hajat Sembarangan atau Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat. Bahkan, diwilayah Lebong Tengah, belum ada desa ODF. "Untuk itu, di tahun ini kita juga akan memfokuskan agar perilaku BAB di sembarang tempat itu tidak lagi terjadi, sehingga kita dapat mengusulkan agar desa yang sudah siap untuk ditetapkan menjjadi Desa ODF," terang Plt Kepala Puskesmas Semelako, Andi Saputra, SKep. Lebih lanjut diterangkannya, bahwa BAB sembarangan itu sendiri telah termasuk perilaku yang tidak sehat, umumnya BAB di sungai ataupun air mengalir yang tentu akan berkontaminasi langsung dengan lingkungan. "Tentu tidak mudah, karena semua rumah yang terdapat di desa harus memiliki jamban sehat, yang paling baik adalah memiliki Savety tank sendiri," bebernya Sementara itu, upaya yang akan pihaknya lakukan untuk mengurangi perilaku BAB sembarangan itu sendiri, akan melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). "Karean ODF itu adalah dari masyarakat untuk masyarakat itu sendiri, maka peran masyarakat lah yang paling dominan dalam pencapaian desa tersebut. Tentu kita ini menjadi pemicu saja, agar apa yang dikerjakan oleh masyarakat untuk mencapai desa ODF itu menjadi terarah dan terstruktur," lugasnya. Sementara itu, pihankya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa selingkup Lebong Tengah terkait dengan kondisi sanitasi warganya masing-masing, yang bertujuan melihat berapa masyarakat yang belum memiliki jamban sehat. "Sehingga nanti kita dapat mengetahui berapa target jambanisasi di suatu desa, yang tentunya akan dicarikan solusi agar terbebas dari BAB sembarangan, apakah itu melalui kegiatan swadaya, atau jika mungkin melalui Dana Desa itu sendiri. Yang jelas, ciri utama desa ODF adalah semua masyarakat memiliki jamban sehat," pungkasnya. (pry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: