4 Bulan Irigasi Lubuk Jale yang Putus Dibiarkan, Pemerintah Belum Respon

4 Bulan Irigasi Lubuk Jale yang Putus Dibiarkan, Pemerintah Belum Respon

BENGKULU UTARA, radarlebong.com - Entah kemana usulan proposal yang telah disampaikan oleh Pemerintah Desa Lubuk Jale menyikapi atas kerusakan irigasi Lubuk Jale yang telah 4 bulan lamanya terjadi. Padahal, kerusakan irigasi tersebut cukup berimbas bagi petani yang memiliki lahan sawah seluas 300 hektare tidak bisa bercocok tanam. " Upaya yang sudah kami lakukan, sudah mengajukan proposal ke Dinas PUPR dan BPBD serta wakil rakyat DPRD Bengkulu Utara. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. Untuk itu, tolong kepada pemerintah untuk bantuannya," terang Kepala Desa Simpang Ketenong Boby Hariansyah. Baca Juga : Camat Pastikan Irigasi yang Putus Bukan Pembangunan Desa Boby pun  kembali menjelaskan, pihaknya sudah berupaya sejak adanya laporan para petani sekitar 4 bulan lalu mengenai, adanya irigasi yang jebol tersebut. Dimana, irigasi RKI Lubuk Jale ini sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk mengaliri area persawahan. Padahal, saat ini para petani di desanya sangat membutuhkan air irigasi ini untuk mengairi area persawahan guna bercocok tanam. Untuk itu, pihaknya sangat membutuhkan bantuan Pemerintah, baik itu di daerah maupun Provinsi atau pusat. Mengingat, jika dilakukan menggunakan Dana Desa tidak akan sanggup untuk menanggulanginya. "Kami atas nama masyarakat petani desa Simpang Ketenong ini, sangat mengharapkan perhatian pemerintah agar dapat memperbaiki irigasi yang jebol ini. Harapan kami, irigasi ini agar segera diperbaiki untuk mengairi sawah dan lainnya. Sejauh ini, sudah 4 bulan area persawahan petani kami mengalami kekeringan. (aer)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: