Angka ini tentu sangat menarik bagi pasar yang masih sensitif terhadap efisiensi dan biaya operasional, terutama bagi konsumen yang mencari SUV serbaguna dalam konteks masukkan teks disini.
Sementara itu, versi listrik murni dibekali motor bertenaga 134 dk dengan baterai Shenlian berkapasitas 60 kWh. Jarak tempuhnya diklaim mencapai 500 km berdasarkan standar CLTC, dengan konsumsi listrik 13,6 kWh per 100 km.
Dukungan teknologi fast charging 2C memungkinkan penambahan jarak hingga 200 km hanya dalam 15 menit, sebuah fitur krusial untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
Bagi konsumen yang belum siap beralih ke elektrifikasi, Wuling tetap menyediakan varian bensin dengan mesin 1.5T bertenaga 174 dk dan torsi 290 Nm.
Mesin ini dipasangkan dengan pilihan transmisi manual 6-percepatan atau CVT, menjaga Xingguang 560 tetap relevan untuk berbagai preferensi pasar.
Hal lain yang tak kalah menarik adalah banderol harganya. Di pasar Tiongkok, Wuling Xingguang 560 versi bensin dibuka dari sekitar 59.800 yuan atau setara Rp 140 jutaan.
Varian PHEV berada di kisaran Rp 210 jutaan, sedangkan versi listrik murni sekitar Rp 230 jutaan. Dengan kombinasi fitur, teknologi, dan harga yang kompetitif, Wuling Xingguang 560 berpotensi menjadi pemain kuat di segmen SUV, sekaligus memperkuat posisi Wuling dalam persaingan otomotif global yang semakin ketat.