Ditambahkan Ifan, Terkait dengan pembayaran ketiga proyek SPAM tersebut, dirinya menyebutkan pihaknya akan lebih dulu melakukan koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Bengkulu untuk menghitung besaran pembayaran yang masih layak diterima rekanan, sesuai progres riil pekerjaan.
Pasalnya ketiga proyek SPAM tersebut bersumber dari DAK, dana pusat yang penggunaannya harus steril dari persoalan dan potensi pelanggaran.
"Kami akan koordinasi dengan BPK dan melengkapi administrasi-administrasi yang diperlukan," demikiannya.
Diketahui ketiga proyek SPAM tersebut adalah SPAM Saringan dengan nilai kontrak Rp1,4 miliar dikerjakan PT Zuanova, SPAM Air Bulok bernilai Rp1,5 miliar dikerjakan CV Qulity Utama dan SPAM Air Udik dengan nilai Rp1,15 miliar dikerjakan PT Zuanova Karya Indonesia.