RADARLEBONG.ID- Tanaman memanjat bernama ilmiah Piper nigrum dari keluarga Piperaceae ini tercatat dipakai mulai abad ke-15 dan ke-16.
Berasal dari kawasan Pantai Malabar di India, kini lada sudah tumbuh di banyak negara. Mulai Tiongkok, Indonesia, Malaysia, Brasil, Sri Lanka, hingga Vietnam.
Tinggi tanaman itu bisa mencapai 10 meter dengan bantuan akar lekat.
Yang dipakai adalah buah yang diolah menjadi lada hitam atau lada putih.
BACA JUGA:Manfaat Jahe Merah untuk Ibu Hamil dan Saran Konsumsi yang Aman
Lada hitam berasal dari buah yang dipetik sebelum masak, kemudian dikeringkan –biasanya dengan bantuan sinar matahari– sampai kulitnya menghitam.
Sementara itu, lada putih berasal dari buah yang masak sempurna, lalu direndam dalam air untuk proses fermentasi.
Lantas, kulit luar dibuang sebelum dikeringkan. Dua jenis lada itu punya aroma dan rasa yang berbeda.
Lada berkualitas baik bergantung pada budi daya, pengolahan di pabrik, dan masalah kebersihan.
Terutama tidak terkontaminasi mikroba saat pengeringan. Kini, ada budi daya organik yang diharapkan menghasilkan lada berkualitas prima.
Khasiat untuk kesehatan pasti tidak terlepas dari kekayaan kandungan lada, seperti minyak atsiri, alkaloid, polifenol, tepung, dan terpen.
Kandungan utama lada adalah piperin, yang sudah banyak diteliti aktivitasnya.
Sebagai antioksidan, pelindung saraf otak, pelindung jantung, pendongkrak imunitas, antikonvulsan, antitumor, dan hipolipidemik.
Untuk menjaga fungsi liver juga sudah diteliti dan bisa dipertimbangkan pemakaiannya.
Bau lada ditimbulkan oleh minyak atsiri yang komposisinya sangat kaya.