Waspada, Rokok Jadi Penyebab Utama Penyakit Paru Ostruksi Kronis

Sabtu 30-11-2024,08:31 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Miya Diosi

RADARLEBONG.ID- Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan salah satu gangguan kesehatan serius yang ditandai dengan hambatan aliran udara di paru-paru.

Penyebab utamanya adalah merokok.  Penyakit ini menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam bernafas.

 Hari Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) yang digelar secara daring oleh Kementerian Kesehatan pekan lalu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, memaparkan data terkini terkait prevalensi penyakit paru di Indonesia. 

BACA JUGA:Tidur di Lantai Menyebabkan Paru-paru Basah, Mitos atau Fakta?

"Saat ini, prevalensi asma mencapai 29,6 juta kasus, sementara PPOK tercatat sebanyak 16 juta kasus,” katanya.

Mayoritas pasien baik asma maupun PPOK adalah laki-laki, dengan rasio 60 persen pada asma dan 57 persen pada PPOK.

Menurut Siti Nadia, tingginya angka PPOK pada laki-laki erat kaitannya dengan kebiasaan merokok yang masih dominan.

“Mengapa laki-laki? dikarenakan faktor risiko dari kebiasaan merokok yang masih tinggi yang menjadi penyebab utama daripada PPOK,” tuturnya.

Faktor utama penyebab PPOK adalah perilaku merokok. Selain itu, paparan di tempat kerja juga menjadi risiko besar.

Gangguan fungsi paru pada pekerja banyak ditemukan akibat paparan lingkungan kerja, seperti listrik, gas, uap air, suhu panas, dan udara dingin.

Sektor yang paling terdampak meliputi pertambangan, penggalian, konstruksi, dan industri pengolahan.

Arto Yuwono Soeroto dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) mengatakan PPOK masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PPOK menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian global, dengan angka kematian mencapai 3,5 juta jiwa pada tahun 2021, atau sekitar 5 persen dari seluruh kematian di dunia.

Rokok tembakau menjadi faktor utama penyebab PPOK, menyumbang 70 persen kasus di negara berpenghasilan tinggi.

Di negara berpenghasilan rendah dan menengah, kontribusi rokok tembakau terhadap PPOK berkisar antara 30 hingga 40 persen.

Kategori :