Mengatasi risiko kontaminasi kuman pada peralatan dapat dilakukan dengan mencucinya dengan air sabun, mengganti peralatan yang digunakan seminggu sekali atau menggunakan botol semprot sekali pakai.
Tindakan pembersihan ini pun dapat meringankan banyak masalah pada hidung, antara lain allergens, excess mucus dan kerak atau kotoran pada rongga hidung untuk menjaga agar mukosa hidung tetap bersih dan sehat.
“Menjaga kebersihan hidung juga dapat mencegah penyakit sinusitis,” katanya.
Sinusitis merupakan proses peradangan pada rongga sinus.
Rongga sinus merupakan struktur anatomi berupa rongga terletak di daerah wajah yang bermuara di rongga hidung.
Rongga sinus merupakan struktur yang berkesinambungan dengan rongga hidung, maka pada umumnya saat rongga sinus mengalami peradangan akan diikuti pula peradangan di daerah hidung.
Peradangan di daerah sinus lazimnya disebut dengan rinosinusitis.
Dengan jenis-jenis antara lain sinus maksilaris (yang berada di daerah pipi), sinus frontalis (berada di dahi), sinus etmoidalis (di daerah mata) dan sinus sfenoidalis (di belakang dahi).
Tidak hanya orang dewasa, sinusitis juga bisa terjadi pada anak.
Sistem kekebalan tubuh anak-anak tidak sekuat orang dewasa dalam pertahanan terhadap kuman yang menyebabkan pilek atau alergi sehingga penting untuk memastikan hidungnya tetap bersih.
Rentang usia anak yang paling sering mengalami sinusitis adalah menjelang sekolah, yaitu 5--10 tahun.
Air laut merupakan larutan yang komplek serta sangat kaya akan mineral dan bahan organik.
Air laut mengandung 96,5 persen air murni dan 3,5 persen substansi lain yakni bahan organik, gas terlarut (64 persen nitrogen, 34 persen oksigen), karbondioksida dan garam.
Air laut juga terdiri dari natrium klorida (NaCl) serta kaya dengan mineral dan trace element yang penting untuk kehidupan.
Trace element meskipun terdapat dalam konsentrasi rendah di dalam tubuh, tetapi mempunyai peran yang sangat penting, yakni sebagai aktivator katalisis reaksi biokimia pada aspek sirkulasi, pencernaan, otot dan otak.
“Lebih dari 83 trace element dapat ditemukan di dalam air laut, di antaranya mangan, copper, sulfur, selenium dan zinc,” katanya.