Bahaya Kenaikan Angka Penderita Diabetas Berasal Dari Gen Z, Kenali Gejalanya

Selasa 01-10-2024,14:41 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Miya Diosi

-Gaya Hidup: Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas.

-Penyakit lain: Beberapa kondisi seperti sindrom ovarium polikistik dapat meningkatkan risiko diabetes.

Akan tetapi tidak hanya terdapat penyebabnya, sebagai gen Z Anda juga harus mengenali gejala-gejala dari diabetes pada gen Z.

-Sering merasa haus 

-Buang air kecil lebih sering dari biasanya

-Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

-Rasa lelah yang konstan

-Penglihatan kabur

-Luka yang lama sembuh. 

Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan merupakan perilaku masyarakat yang mendekatkan pada risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium/ atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.

Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan di antaranya obesitas. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 terjadi peningkatan obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas, yakni dari 15,4 persen pada 2013 meningkat menjadi 21,8 persen pada 2018.

Indonesia juga memiliki prevalensi obesitas anak yang tinggi. Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2,8 persen pada 2006 menjadi 6,1 persen pada 2016.

Untuk kategori remaja usia 13-17, sebanyak 14,8 persen mengalami berat badan berlebih dan 4,6 persen mengalami obesitas.

 

Kategori :