RADARLEBONG.ID- Bicara tentang makanan pedas, selalu muncul perdebatan apakah konsumsinya dapat menyebabkan masalah pada usus, terutama radang usus buntu atau apendisitis.
Dr. Cornelys Daniel Ratulangi dalam penjelasannya menyoroti bahwa meskipun banyak yang meyakini hubungan langsung antara makanan pedas dan masalah pada usus, khususnya usus buntu, namun realitasnya tidak sesederhana itu.
Apendisitis, atau radang usus buntu, lebih sering disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti penumpukan tinja yang mengeras, penyumbatan oleh parasit seperti cacing kremi, dan adanya tumor pada perut.
BACA JUGA:Meskipun Enak Ternyata Konsumsi Basreng Setiap Hati Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Sedangkan makanan pedas, meskipun dapat meningkatkan risiko diare dan memperparah masalah lambung, tidak secara langsung berkontribusi pada perkembangan radang usus buntu.
Gejala apendisitis termasuk nyeri perut bagian kanan bawah, mual, muntah, dan demam.
Pengobatannya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan.
Untuk kasus ringan, antibiotik mungkin cukup, sementara kasus yang lebih serius memerlukan operasi apendektomi, yaitu pengangkatan usus buntu.
"Masyarakat awam sebaiknya datang ke RS tidak dalam kondisi yang telat (usus buntu yang sudah pecah)," ujarnya.
Pencegahan juga penting, dengan mengadopsi pola makan tinggi serat dan menjaga asupan cairan yang cukup.
Dokter menekankan agar masyarakat memiliki pemahaman yang tepat tentang penyebab dan penanganan dan pencegahan yang tepat, menghindari kondisi yang lebih serius.