RADARLEBONG.ID- Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, dikaitkan dengan risiko tinggi mengembangkan diabetes.
ikutip dari Medical Daily, Kamis, studi terbaru mengungkapkan bahwa dampak resistensi insulin tidak berhenti di situ, tetapi meluas ke lebih dari 30 penyakit dan bahkan kematian dini.
Studi ini mengevaluasi tingkat resistensi insulin pada 429.159 peserta berusia 40 hingga 69 tahun menggunakan indeks TyG, yang mencakup kadar gula darah, lemak, dan kolesterol.
Skor TyG yang lebih tinggi menunjukkan tingkat resistensi insulin yang lebih besar. Skor indeks TyG berkisar antara 5,87 hingga 12,46 unit, dengan rata-rata pembacaan 8,71 unit.
BACA JUGA:Cara Membuat Akun Instagram Bisnis, Dari Personal ke Profesional
Pria, orang dewasa yang lebih tua, mereka yang kurang aktif, perokok, dan individu yang mengalami obesitas umumnya memiliki skor TyG yang lebih tinggi di awal studi.
Setelah masa tindak lanjut median selama 13 tahun, peneliti menemukan bahwa resistensi insulin dikaitkan dengan 31 penyakit, dengan risiko lebih tinggi mengembangkan 26 di antaranya, termasuk gangguan tidur, infeksi bakteri, dan pankreatitis.
Hasil ini akan dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol.
"Secara khusus, setiap kenaikan satu unit resistensi insulin dikaitkan dengan risiko 18 persen lebih tinggi untuk gangguan tidur, risiko 8 persen lebih tinggi untuk infeksi bakteri, dan risiko 31 persen lebih tinggi untuk pankreatitis," sebut siaran pers tersebut.
Sementara resistensi insulin lebih dari dua kali lipat risiko diabetes, ini dikaitkan dengan peningkatan risiko sekitar 65 persen untuk gout, 61 persen peningkatan risiko dislipidemia, dan kemungkinan 10 persen lebih tinggi untuk sciatica.
Namun, resistensi insulin ditemukan mengurangi risiko mengembangkan lima penyakit, termasuk anemia, penyakit Parkinson, dan osteoporosis.
Untuk setiap kenaikan satu unit resistensi, terdapat penurunan 6 persen dalam risiko anemia, penurunan 16 persen dalam risiko penyakit Parkinson, dan penurunan 13 persen dalam risiko osteoporosis.
Dalam menganalisis risiko mortalitas, peneliti mencatat bahwa setiap kenaikan satu unit resistensi insulin dikaitkan dengan risiko 11 persen lebih tinggi untuk kematian pada wanita.
"Kami telah menunjukkan bahwa dengan menilai tingkat resistensi insulin, dimungkinkan untuk mengidentifikasi individu yang berisiko mengembangkan obesitas, hipertensi, penyakit jantung, gout, sciatica, dan beberapa penyakit lainnya," kata Jing Wu, peneliti yang memimpin studi tersebut.
Menurutnya, ini memberikan dasar untuk langkah-langkah intervensi dini guna mengurangi risiko penyakit dan juga menawarkan ide-ide baru untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.