Metode ini berdasarkan pada menyusui yang intensif untuk menunda ovulasi. Efektif hanya jika ibu menyusui secara konsisten setiap dua jam. Namun, setelah empat bulan, efektivitasnya menurun karena bayi mulai menerima makanan pendamping ASI.
-Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal bekerja dengan memanipulasi hormon untuk mencegah kehamilan, tetapi tidak dapat digunakan untuk menghentikan kehamilan secara permanen.
- Pil KB
Pil KB efektif jika digunakan secara disiplin setiap hari pada waktu yang sama. Kekurangannya adalah jika pengguna lupa minum pil, risiko kehamilan meningkat.
-Suntik KB
Suntik KB tersedia dalam jangka waktu bulanan atau tiga bulanan. Meskipun praktis, suntik KB dapat menyebabkan kenaikan berat badan, perubahan siklus menstruasi, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
- Implan
Implan bekerja dengan cara melepaskan hormon dalam dosis kecil untuk mencegah kehamilan. Efek sampingnya mirip dengan suntik KB, termasuk perubahan berat badan dan peningkatan risiko penyakit tertentu.
-Kontrasepsi Non-Hormonal
Kontrasepsi non-hormonal tidak mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan umumnya lebih aman dalam jangka panjang.
- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR, atau spiral, dipasang di dalam rahim dan mencegah sperma membuahi sel telur. Keuntungannya adalah tidak mempengaruhi hormon, tetapi tetap ada risiko infeksi dan ketidaknyamanan.
- Kondom
Kondom adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan. Meskipun efektif dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit, tingkat kegagalannya cukup tinggi jika tidak digunakan dengan benar.
-Diafragma dan Tisu KB