Partisipan ini pun menjalani olahraga berintensitas sedang seperti jalan kaki selama 30 menit selama enam hari dalam seminggu.
Lima tahun kemudian, tes darah dari seluruh partisipan menunjukkan telomere kelompok partisipan yang gaya hidupnya sehat terbukti memanjang rata-rata 10 persen.
Sebaliknya, telomere pada kelompok partisipan yang gaya hidupnya tak berubah memendek hingga rata-rata tiga persen.
Namun peneliti tak menemukan perbedaan perkembangan kanker prostat pada kedua kelompok.
“Implikasi dari studi yang relatif kecil ini bisa jadi lebih besar. Jika telah divalidasi dengan percobaan berskala besar, perubahan gaya hidup ini dapat mengurangi risiko berbagai penyakit dan kematian dini," kata ketua peneliti dari Preventive Medicine Research Institute, University of California, San Francisco, Professor Dean Ornish, seperti dilansir laman Daily Mail.
"Lagipula gen dan telomere kita mungkin memperlihatkan kecenderungan tertentu, tapi nasib kita siapa yang tahu," pungkas Ornish.