Tubuh kita beradaptasi dengan proses pengurangan keringat yang dilakukan oleh deodoran, namun hingga saat ini belum ditemukan secara pasti apa sebabnya.
Adaptasi yang dilakukan tubuh akibat proses tersebut misalnya dengan menghasilkan lebih banyak keringat di kelenjar bagian tubuh lainnya.
"Ide yang baik untuk mencegah resistesi dan mengatasi adaptasi alami tubuh adalah dengan mengganti merek deodoran anda setiap 6 bulan sekali," kata asisten profesor dermatologi di University of Southern California Dr Han Lee, seperti dilansir laman Huffington Post.
5. Deodoran tidak peduli apakah anda laki-laki atau perempuan
Faktanya, perempuan memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada laki-laki. Namun kelenjar keringat laki-laki justru menghasilkan keringat lebih banyak.
Meskipun di pasaran dijual deodoran khusus laki-laki dan perempuan, sebenarnya bahan aktif yang digunakan hampir sama. Discovery Health melaporkan bahwa perbedaan yang ada hanyalah pada kemasan dan aromanya.
6. Tidak semua orang membutuhkan deodoran
Iklan yang selama ini ditampilkan cukup meyakinkan bahwa setiap orang membutuhkan deodoran. Faktanya tidak semua orang memiliki bau seperti yang mereka pikirkan.
Beberapa dari mereka bahkan memiliki gen yang membuat mereka tidak memiliki bau sama sekali.
7. Belum diketahui darimana noda kuning pada baju berasal
Jika anda rutin menggunakan deodoran dan kebetulan memakai baju berwarna putih, maka akan terdapat noda kekuningan di bagian ketiak.
Teori yang dominan mengungkapkan bahwa bahan-bahan yang berbasis aluminium dalam deodoran bereaksi dengan keringat, kulit, kemeja, deterjen, atau semua hal di atas untuk membuat noda.
8. Anda dapat membuat deodoran sendiri
Sejumlah minyak tumbuhan dan sari ekstrak mengandung kekuatan anti-bakteri, sehingga anda dapat membuat sendiri deodoran dengan relatif mudah.
Namun, orang tampaknya lebih menginginkan sesuatu yang lebih praktis sehingga tergantung pada produk deodoran yang sudah ada di pasaran.
Dilansir BBC, deodoran bekerja dengan membunuh bakteri pada kulit dan mengurangi jumlah keringat.