RADARLEBONG.ID- Hubungan antara gangguan makan, berat badan, dan gangguan bipolar semakin menarik perhatian para peneliti dan praktisi kesehatan mental.
Studi terbaru menunjukkan bahwa fluktuasi berat badan dan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia, dapat memperburuk gejala gangguan bipolar, menimbulkan tantangan lebih besar dalam pengelolaan kondisi ini.
Gangguan bipolar, yang dikenal dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara episode mania dan depresi, sering kali disertai dengan gangguan makan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychiatry Research, sekitar 14-20% penderita gangguan bipolar juga mengalami gangguan makan. Kondisi ini menimbulkan komplikasi yang serius, baik secara fisik maupun mental.
BACA JUGA:Air Laut Dalam Bisa Kurangi Bakteri dan Cegah Kanker
Penelitian ini mengungkapkan bahwa penderita gangguan bipolar dengan gangguan makan cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami fluktuasi berat badan yang signifikan.
Perubahan berat badan yang drastis ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, seperti meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya, tetapi juga dapat memperburuk gejala gangguan bipolar.
- Mekanisme Biologis dan Psikologis
Dr. Lina Wijayanti, seorang psikiater dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa hubungan antara gangguan makan dan gangguan bipolar dapat dijelaskan melalui mekanisme biologis dan psikologis.
BACA JUGA:Bayi yang Dilahirkan dari Ibu Gemuk Cepat Meninggal, Apa Penyebabnya?
"Gangguan makan dapat memengaruhi kadar neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam pengaturan suasana hati. Ketidakseimbangan neurotransmitter ini dapat memperburuk gejala bipolar, khususnya depresi," ujarnya.
Selain itu, dari sisi psikologis, stigma sosial dan perasaan rendah diri akibat perubahan berat badan dapat memicu episode depresi atau mania pada penderita gangguan bipolar.
Lingkaran setan ini, di mana gangguan makan memperburuk gejala bipolar dan sebaliknya, membuat pengelolaan kedua kondisi ini menjadi sangat menantang.
- Kasus Nyata dan Tantangan Pengobatan
Dalam salah satu kasus yang didokumentasikan oleh Yayasan Bipolar Indonesia, seorang pasien bernama Rina (nama samaran) yang didiagnosis dengan gangguan bipolar dan bulimia, menceritakan bagaimana kedua kondisi tersebut saling mempengaruhi.