"Tentu saja stres dapat mempengaruhi sel-sel batang dan merupakan salah satu cara kehilangan sel induk lebih cepat," ujarnya.
Dengan penemuan ini para ilmuwan lebih memudah untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit kelainan kulit seperti vitiligo atau depigmentasi kulit, dan pencegahan hiperpigmentasi yaitu terlalu banyaknya pigmen di kulit.